KisahManhajNasehat

Tekad Bulat Sang Pejuang

Bismillah.

Seorang guru kami, al-Ustaz Fauzan hafizhahullah seringkali menyitir perkataan yang dinisbatkan kepada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu, “Seandainya kalian meninggalkan aku dan tidak mau membelaku –dalam hal jihad ini, pent- niscaya aku akan tetap berperang walaupun sendiri.”

Ya, sebuah nasihat emas yang menunjukkan betapa besar dan mulia tekad seorang pejuang agama Islam. Seorang muslim yang yakin terhadap pertolongan Allah kepada kaum beriman tentu tidak akan ragu dan bimbang bahwa kemenangan itu di tangan ahli tauhid –dengan taufik dari Allah semata-. Oleh sebab itu walaupun segenap manusia berusaha untuk menghalangi dakwahnya dia tidak akan gentar atau mundur barang sejengkal. Sebab Allah bersama dirinya dan akan menolong wali-wali-Nya…

Kita mungkin masih ingat bagaimana rasa takut yang menghinggapi para pengikutNabi Musa ’alaihissalam ketika Fir’aun dan balatentaranya sudah hampir mengejar mereka di tepi laut, lalu mereka berkata kepada Musa, “Sesungguhnya kita pasti akan terkejar/tertangkap.” Maka lihatlah jawaban Musa –seorang nabi dan pejuang tauhid- menghadapi situasi yang begitu mencekam, “Sekali-kali tidak, sesungguhnya bersamaku Rabbku, Dia pasti akan memberi petunjuk kepadaku.”

Inilah ucapan yang mencerminkan kuatnya keyakinan seorang ahli tauhid. Seorang yang tidak meragukan barang sedikit pun akan kekuatan dan kekuasaan Allah untuk bisa mengalahkan dan menumbangkan musuh-musuh-Nya. Bukankah kita juga masih ingat bagaimana ketegaran seorang pejuang tauhid dan panglima ahli tauhid Ibrahim ‘alaihissalam sehingga harus dilemparkan ke dalam kobaran api yang besar dan menyala-nyala, dan ternyata Allah pun turunkan pertolongan-Nya (yang artinya), “Wahai api, jadilah kamu dingin dan menyelamatkan kepada Ibrahim…”

Anda mungkin akan merasa berkecilhati ketika musuh-musuh Islam bersatupadu membuat makar dan menyatukan pasukan dengan segala senjatanya untukmembabathabis kekuatan kaum muslimin, akan tetapi tidak demikian keadaan para sahabat nabi para pejuang tauhid dan murid nabi akhir zaman; mereka dengan penuh keyakinan mengatakan (yang artinya), “Inilah apa yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan benarlah Allah dan Rasul-Nya’, dan tidaklah hal itu melainkan semakin menambah iman dan kepasrahan mereka –kepada Allah, pent-….” Sungguh berbeda dengan ucapan kaum munafik ketika melihat berbagai hizbi tu, “Tidaklah yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya kecuali tipuan belaka.” Subhanallah! Betapa jauh komentar ahli tauhid dengan tanggapan penderita kemunafikan….

Sungguh benar sabda Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam, “Seorang mujahid itu adalah orang yang berjuang menaklukkan dirinya dalam ketaatan kepada Allah.” (HR. Ahmad). Seorang mukmin menjadi kuat dengan iman dan tauhidnya. Seorang mukmin menjadi kokoh dengan kesabaran dan tawakal kepada Rabbnya. Seorang mukmin tidak akan rela menjual agama dan loyalitasnya hanya demi mengais ceceran kesenangan dunia yang fana; yang tidak lebih berharga di sisi Allah daripada sehelai sayap seekor nyamuk! Tidakkah anda ingat kesabaran Yasir dan Sumayyah radhiyallahu’anhuma yang dibeli oleh Allah dengan surga…. Walaupun nyawa mereka harus direnggut oleh kaum musyrikin…Seolah mereka ingin berpesan kepada musuh-musuh Islam, “Silahkan anda renggut nyawa kami, tetapi iman dan tauhid tidak boleh sedetik pun lepas dari jiwa dan raga kami…”

Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Allah; Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya, Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya….

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *