Bismillah.
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan al-Qur’an untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Dari gelapnya syirik menuju tauhid, dari gelapnya maksiat menuju terangnya ketaatan. Amma ba’du.
Bismillah… Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah curahkan kepada kita. Salawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad, para sahabatnya dan segenap pengikut setia mereka. Amma ba’du. Suatu hal yang telah diketahui oleh kita bahwa tujuan hidup di alam dunia adalah untuk mewujudkan penghambaan kepada Allah semata. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku … Baca Selengkapnya
Bismillah. Diantara perkara yang semestinya dipahami oleh para pencari ilmu adalah bahwa ilmu agama ini butuh pada penjagaan. Penjagaan atau dalam bahasa arabnya ri’ayah merupakan upaya untuk memelihara ilmu yang dipelajari agar bisa membuahkan rasa takut kepada Allah dan amal salih. Inilah yang diisyaratkan oleh Fudhail bin Iyadh rahimahullah, “Seorang yang berilmu senantiasa berada dalam … Baca Selengkapnya
Bismillah. Salah satu nikmat yang Allah berikan kepada seorang hamba adalah ketika Allah berikan taufik kepadanya untuk mengingat Allah. Ingat kepada Allah, takut kepada-Nya, dan menggantungkan hati kepada-Nya adalah lentera dan cahaya bagi kehidupan insan. Kita semua -sebagai manusia- tentu tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Suatu hal yang semestinya membuat kita takut apabila berjumpa … Baca Selengkapnya
Bismillah.
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan al-Qur’an untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Dari gelapnya syirik menuju tauhid, dari gelapnya maksiat menuju terangnya ketaatan. Amma ba’du.
Bismillah.
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji segenap insan; supaya teruji siapakah diantara mereka yang terbaik amalnya. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada nabi kita Muhammad, para sahabatnya, dan pengikut mereka yang setia. Amma ba’du.
Bismillah.
Ilmu adalah bekal untuk meraih keridhaan Allah. Seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama salaf, bahwa sesungguhnya ilmu lebih diutamakan dibandingkan amal-amal yang lain disebabkan ia merupakan sebab dan sarana untuk bertakwa kepada Allah.
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh hafizhahullah berkata :
Sesungguhnya ilmu dan kegiatan menimba ilmu termasuk amal ibadah paling utama dalam mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla. Bahkan, banyak diantara para ulama memasukkan perbuatan menimba ilmu sebagai amal nafilah/sunnah paling utama yang semestinya dituntut atau dicari oleh seorang hamba.
Bagian 3.
Keutamaan Ilmu
Nikmat Menimba Ilmu
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah ar-Rajihi hafizhahullah mengatakan, “Sesungguhnya menimba
ilmu adalah nikmat yang sangat agung. Dan sebuah anugerah dari Rabb kita subhanahu wa ta’ala. Karena menimba ilmu itu adalah salah satu bentuk ketaatan yang paling utama, dan salah satu ibadah yang paling mulia. Sampai-sampai para ulama mengatakan, “Sesungguhnya menimba ilmu adalah lebih utama daripada ibadah-ibadah sunnah.” Artinya adalah bahwa memfokuskan diri dalam rangka menimba ilmu itu lebih utama daripada memfokuskan diri untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah seperti sholat sunnah, puasa sunnah, dan lain sebagainya…” (lihat Minhatul Malik al-Jalil, 1/5)
dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan cahaya dan kegelapan, yang mengeluarkan kaum beriman dari kegelapan menuju cahaya. Salawat dan salam semoga tercurah kepada penutup nabi dan rasul, pembawa petunjuk Islam kepada segenap insan akhir zaman.
Hakikat dan Keutamaan Ilmu
Keutamaan Ilmu dan Ulama
Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah berkata, “Barangsiapa melakukan suatu amal tanpa landasan ilmu maka apa-apa yang dia rusak itu justru lebih banyak daripada apa-apa yang dia perbaiki.” (Jami’ Bayan al-‘Ilmi wa Fadhlihi, hal. 131)
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengatakan, “Umat manusia jauh lebih membutuhkan ilmu daripada kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman; sebab makanan dan minuman diperlukan dalam sehari sekali atau dua kali. Adapun ilmu, ia dibutuhkan sepanjang waktu.” (al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 91)