Pentingnya Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar

amar

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata :

رى أهل السنة والجماعة أن المجتمع الإسلامي لا يكمل صلاحه إلا إذا تمشى مع ما شرعه الله سبحانه وتعالى له، ولهذا يرون الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، والمعروف: كل ما عرفه الشرع وأقره، والمنكر: كل ما أنكره الشرع وحرمه فهم يرون أن المجتمع الإسلامي لا يصلح إلا بالأمر بالمعروف والنهي عن المنكر. لأننا لو فقدنا هذا المقوم لحصل التفرق، كما يشير إليه قول الله عز وجل: (وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ) (آل عمران: الآيتان 104، 105)

Ahlus Sunnah wal Jama’ah memandang bahwasanya suatu masyarakat islam tidak akan sempurna kebaikannya kecuali apabila berjalan selaras dengan apa-apa yang disyari’atkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala baginya. Oleh sebab itu mereka memandang bahwasanya amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah penting/wajib. Ma’ruf adalah segala hal yang dikenali dan diakui oleh syari’at, sedangkan mungkar adalah segala perkara yang diingkari/ditolak oleh syari’at dan diharamkan olehnya.

Oleh sebab itu mereka -Ahlus Sunnah- memandang bahwa masyarakat islam tidak akan menjadi baik kecuali dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Sebab seandainya kita kehilangan pilar ini niscaya akan terjadi perpecahan. Sebagaimana hal itu telah diisyaratkan dalam firman Allah ‘azza wa jalla :

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Hendaklah ada dari kalian suatu umat/sekelompok orang yang mengajak kepada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf serta melarang dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kalian menjadi sebagaimana orang-orang yang suka berpecah-belah dan berselisih setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan, dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan azab yang sangat besar.” (QS. Ali ‘Imran : 104-105)

Sumber : http://www.ibnothaimeen.com/all/books/article_16932.shtml

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *