AmalMutiara HikmahNasehat

Resep Menjemput Taufik dari Allah

oleh : Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah

Dalam situs resmi beliau, Syaikh mengatakan :

أجمع العارفون بالله على أنَّ التوفيق أن لايكِلك الله إلى نفسك ، وأن الخذلان: أن يوكل العبد إلى نفسه،

Telah sepakat orang-orang yang mengenal Allah bahwasanya taufik itu adalah ketika Allah tidak menyandarkan dirimu kepada dirimu sendiri, dan bahwa hakikat khudzlan (terlantar) ialah ketika seorang hamba bersandar kepada dirinya sendiri.

ومما ينبغي أن يعتنى به في هذا المقام معرفة الأمور التي يُستجلب بها التوفيق وتتلخص في النية الصالحة التي هي أساس العمل وقوامه وصلاحه،

Dan diantara perkara yang semestinya diperhatikan dalam hal ini adalah mengetahui perkara-perkara yang bisa mendatangkan taufik, dan secara ringkas sumbernya adalah pada niat yang baik yang hal ini merupakan pondasi amalan dan pilar penegak serta letak kebaikannya.

وكثرة الدعاءوالإلحاح على الله ؛ فإن من أُعطي الدعاء فقد أعطي مفتاح التوفيق وبابه،

Selain itu adalah dengan banyak-banyak berdoa serta merengek-rengek di hadapan Allah, karena sesungguhnya barangsiapa diberikan kesempatan untuk berdoa sungguh dia telah diberikan kunci taufik dan gerbangnya.

وصدق التوكل على الله جل وعلا ؛ كما في قول شعيب عليه السلام : {وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ }،

Dan juga dengan bertawakal secara tulus kepada Allah jalla wa ‘ala, sebagaimana yang dikatakan oleh Syu’aib ‘alaihis salam (dalam sebuah ayat yang artinya), “Dan tidak ada taufik bagiku kecuali dengan pertolongan Allah, kepada-Nya aku bertawakal.”

وإصلاح النفس بالعلم؛ فإن العلم نورٌ لصاحبه وضياء ، فما أُتي من أتي في هذا الباب إلا من إضاعته لعلم الشريعة التي هي أعظم أبواب التوفيق والسعادة في الدنيا والآخرة،

Kemudian dengan memperbaiki diri dengan ilmu, karena sesungguhnya ilmu adalah cahaya bagi pemiliknya dan sinar yang akan menerangi. Tidaklah tertimpa penyimpangan orang-orang yang menyimpang melainkan disebabkan dia telah melalaikan ilmu syari’at padahal ilmu ini merupakan sebesa-besar gerbang taufik dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

ومجاهدة النفس على العبادة والطاعة فرضها ونفلها،وملازمة أهل الصلاح والاستقامة ،

Dan hendaklah selalu berjuang menundukkan nafsu agar tetap beribadah dan melakukan ketaatan yang wajib maupun yang sunnah, dan hendaknya selalu dekat dengan orang-orang yang baik dan istiqomah.

والبُعد عن أهل الشر والفساد ؛ فإن من فتح على نفسه باب مجالسةٍ لأهل شرٍ وفساد فتح على نفسه من باب الخذلان والحرمان شيئا عظيما بحسب حاله من هذه المجالسة، وبالله وحده التوفيق.

Dan hendaknya dia menjauhi orang-orang yang buruk dan rusak/menyimpang. Karena sesungguhnya barangsiapa yang membuka bagi dirinya sendiri pintu untuk duduk-duduk/bergaul dan belajar kepada orang yang buruk dan sesat maka sesungguhnya dia telah membuka bagi dirinya pintu kesengsaraan dan kesia-siaan yang sangat besar sekadar dengan intensitas pergaulan dirinya kepada mereka, wa billahi wahdah at-taufiq.

Sumber : http://al-badr.net/muqolat/4437

14718686_1803714443177090_1758038350701659065_n

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *