Redaksi
Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta
Saat Ramadhan Mulai Berkemas, Bagaimana Anda (Bagian 5)
Penulis : Ustaz Afifi Abdul Wadud, B.A. hafizhahullah
INILAH PERUMPAMAAN – PERUMPAMAAN NABI TENTANG ORANG YANG BERMAFAAT
1. Seorang mukmin bagai pohon kurma
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ مَثَلُ النَّخْلَةِ، مَا أَخْذْتَ مِنْهَا مِنْ شَيْءٍ نَفَعَكَ
“Perumpamaan seorang mukmin itu seperti pohon kurma, apa pun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu.” (Sunan Tirmidzi no. 3119 dan diriwayatkan pula oleh Abdurrazzaq, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir)
2. Mukimin Ibarat Lebah “An-Nahl”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عن عبد الله بن عمرو قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد .ْ
صححه الشيخ أحمد شاكر والشيخ الألباني .
“Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar dishahihkan Ahmad Syakir dan al-Albani)
9. PENDIDIKAN PERHATIAN DENGAN PENDIDIKAN ANAK
Dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz; dia berkata, “Rasulullah mengutus untuk mengumumkan pada pagi hari asyura’ di wilayah kaum Anshar yang berada di sekitar kota Madinah.
من كان أصبح صائما فليتمّ صومه ومن كان أصبح مفطرا فليتمّ بقية يومه
‘Barang siapa yang pagi hari ini berpuasa, hendaklah menyelesaikannya. Barang siapa yang tidak berpuasa, hendaknya menahan (makan dan minum) sampai malam.’
Setelah adanya pengumuman itu, kami berpuasa dan mengajak anak-anak untuk melaksanakan puasa. Kami juga mengajak mereka ke masjid dan memberikan mereka mainan dari kulit (wol). Jika mereka menangis karena lapar, kami menyodorkan mainan sampai waktu berbuka puasa tiba.” (HR Bukhari dan Muslim)
10. PENDIDIKAN BERJUANG MELAWAN HAWA NAFSU
Puasa adalah dengan meninggalkan nafsu makan dan mimun serta jima’di siang hari dan kesempurnaannya dengan tidak berbuat yang sia-sia apalagi haram,sehingga benar-benar tarbiyah untuk mengendalikan nafsu menuju ketaatan kepada rab-nya Allah ta’ala.
Al Imam Asy Sya’bi rahimahullah berkata: Sesungguhnya kenapa dinamakan hawa nafsu adalah karena dia menyeret seorang hamba ke dalam neraka.
Mengikuti hawa nafsu menimbulkan banyak dampak buruk dan sangat buruk, diantaranya:
11. PENDIDIKAN KONSISTEN DIATAS KETAATAN
Allah berfirman (yang artinya), “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr : 99)
Dalam shahihain disebutkan, dari Aisyah Radhiyallahu anha, ia berkata:
إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ كَانَ رَسُوْلُ الله
“Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli isterinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” Demikian menurut lafadz Al-Bukhari.
Adapun lafadz Muslim berbunyi:
أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ
“Menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, dan bersungguh-sungguh serta mengencangkan kainnya.”
Buah konsisten dalam ketaatan
5. RAMADHAN BULAN AMPUNAN DOSA…APA YANG TELAH ANDA LAKUKAN MENYONGSONG AMPUNAN ALLAH |
Setiap mukmin amat mengharapkan ampunan dosa dari Allah, karena ia tahu bahwa hisab di hari akhir amat dahsyat. Dengan kehadiran Romadhon, kesempatan besar untuk bertaubat, dan mendapatkan ampunan sangat lebar. Amat celakalah seorang yang memasuki Romadhon, tapi ia enggan bertaubat dan beramal sholeh yang akan menjadi sebab dosanya diampuni.
Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu– berkata,
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْتَقَى الْمِنْبَرَ فَقَالَ آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ فَقِيْلَ لَهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا كُنْتَ تَصْنَعُ هَذَا فَقَالَ قَالَ لِيْ جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَقُلْتُ آمِيْنَ
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- naik ke atas mimbar seraya bersabda, “Amiin…amiin…amiin”. Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, engkau tidak pernah melakukan seperti ini”. Belaiu menjawab, “Jibril -alaihis salam- berkata kepadaku, “Semoga kecelakaan bagi seorang hamba yang didatangi oleh bulan Romadhon, namun tidak diberi ampunan”, maka saya pun berkata, “Amiin”. [HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shohih-nya (3/192), Ahmad dalam Al-Musnad (2/246 & 254), dan Al-Baihaqiy dalam As-Sunan (4/204). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Adab Al-Mufrod (646)]
Ramadhan bulan mega bisnis karena berlipatnya pahala amal dibulan itu dibandingkan di bulan lainya.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : ” إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي ، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap amal anak Adam dilipatkan amal kebaikannya menjadi 10 kali hingga 700 kali lipat. Allah berfirman, ‘Kecuali puasa, ia adalah untukku, dan Aku sendiri yang akan memberi ganjaran dengannya.’” (HR.Muslim)
Allah membuka lebar-lebar dibulan ramadhan ini pintu amal,dan secara umum memerintahkan agar kita berlomba dalam amal-amal kebaikan terlebih dibulan ramadhan yang dilipatgandakan pahalanya.
Demikianlah perintah Allah dan Rasul-Nya,kepada mereka yang ingin beruntung,simaklah ayat dan hadits berikut
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imron 133)
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Maka berlombalah engkau sekalian untuk mengerjakan berbagai kebaikan.” (al-Baqarah: 148)
Dibulan ini sungguh meraih ampunan Allah sangat dimudahkan,bagaimana tidak? Hal-hal berikut ada semua di bulan ramadhan:
Sebab manusia terjerat dalam maksiyat yang terpenting dua
4. Di setiap malam bulan ramadhan Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka
Jika pintu ampunan demikian lebar dibuka dan keluar ramadhan belum mendapatkan sama sekali sungguh sangat keterlaluan,pantaslah dia terkena doa jibril yang diaminkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْتَقَى الْمِنْبَرَ فَقَالَ آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ فَقِيْلَ لَهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا كُنْتَ تَصْنَعُ هَذَا فَقَالَ قَالَ لِيْ جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَقُلْتُ آمِيْنَ
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- naik ke atas mimbar seraya bersabda, “Amiin…amiin…amiin”. Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, engkau tidak pernah melakukan seperti ini”. Belaiu menjawab, “Jibril -alaihis salam- berkata kepadaku, “Semoga kecelakaan bagi seorang hamba yang didatangi oleh bulan Romadhon, namun tidak diberi ampunan”, maka saya pun berkata, “Amiin”. [HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shohih-nya (3/192), Ahmad dalam Al-Musnad (2/246 & 254), dan Al-Baihaqiy dalam As-Sunan (4/204). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Adab Al-Mufrod (646)]
Secara umum meraih ampunan Allah dengan dua amalan besar:
INILAH RINCIAN YANG PERLU KITA RENUNGKAN
TANPA KECUALI SEMUA DISERU BERTAUBAT
Allah menyeru hamba-Nya tanpa kecuali,dari yang paling shalih sekalipun hingga yang bergelimang dengan dosa dan maksiyat agar slalu bertaubat kepada Allah, karena manusia jika tidak bertaubat maka dia orang yang dzalim.
Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat : 11)
BERSEMANGAT DALAM MENUNAIKAN AMALAN SHALIH YANG BERLIPAT PAHALA DI BULAN INI
APA TANDA SEORANG MENDAPATKAN AMPUNAN ALLAH
Memang tidak ada tanda-tanda fisik jika seorang diampuni Allah,akan tetapi sebagaimana Allah tegaskan bahwa Allah hanya menerima amalan dari mereka yang bertaqwa.
قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Maknanya: (Salah satu dari anak Adam Itu) berkata: Sesungguhnya Allah Ta’ala hanya menerima amalan dari orang yang bertaqwa (QS. Al Maidah: 27)
Sehingga secara umum diantara tanda seorang mendapatkan ampunan Allah jika terlihat dalam dirinya tanda ketaqwaan.semangat melaksanakan kewajiban agama dan jauh dari perbuatan maksiyat. Wallahuta’ala a’lam.
Bersambung insya Allah
# Sumber : Seorang penimba ilmu hafizhahullah
Donasi Pembangunan Masjid Graha al-Mubarok
Mohon bantuannya untuk menyebarluaskan video donasi ini.
Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta
@ 2016 hotel-melbourne Theme-Developed By Kajian Islam al-Mubarok
LEAVE A REPLY