Hadits

Hari Paling Agung

Bismillah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ ‏

“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah tabaraka wa ta’ala adalah hari nahr/kurban kemudian hari qarr/11 Dzulhijjah.” (HR. Abu Dawud no 1765 dinyatakan sahih oleh al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bahwa hari paling agung selama setahun adalah tanggal 10 Dzulhijjah atau disebut dengan yaumun nahr/hari kurban. Sehingga hadits ini juga tercakup dalam hadits-hadits yang menunjukkan bahwa sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan deretan hari-hari terbaik sepanjang tahun. Dan yang paling utama diantara sepuluh hari itu adalah hari kesepuluh atau hari raya Iedul Adha.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 ما مِن يَومٍ أَكْثَرَ مِن أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فيه عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِن يَومِ عَرَفَةَ، وإنَّه لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بهِمُ المَلَائِكَةَ، فيَقولُ: ما أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟

“Tidak ada suatu hari yang lebih banyak pada hari itu Allah memerdekakan hamba dari neraka melebihi keutamaan hari Arofah. Sesungguhnya Allah pun mendekat -kepada para hamba- kemudian Allah membanggakan mereka -orang-orang yang wukuf di padang Arofah- di hadapan para malaikat. Allah pun berkata : Apa yang dikehendaki oleh orang-orang ini?” (HR. Muslim no 1348)

Hadits ini juga menunjukkan keistimewaan hari Arofah (tanggal 9 Dzulhijjah) bahwa pada saat itulah Allah banyak membebaskan hamba-Nya dari jatah azab neraka lebih banyak daripada hari-hari yang lainnya. Terlebih lagi bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa Arofah maka bagi mereka dijanjikan pahala berupa ampunan atau terhapusnya dosa untuk setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Tentu ini merupakan sebuah keutamaan yang sangat besar bagi kaum mukminin…

Syaikh Khalid bin Abdurrahman hafizhahullah berkata :

وفضل يوم عرفة الذي يستقبله المسلمون، ليس خاصًّا بأهل الموقف في عرفة، بل إن فضله يشمل عباد الله في أرجاء الدنيا، والله ذو الفضل العظيم.

“Keutamaan hari Arofah yang disambut oleh kaum muslimin tidaklah terbatas bagi orang-orang yang sedang wukuf di padang Arofah. Akan tetapi ia mencakup hamba-hamba Allah di segala penjuru dunia, Allah pemilik keutamaan yang sangat besar.” (lihat dalam makalah beliau : Ayyamullah al-Mu’azhzhamah di situs ar.islamway.net)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خير الدعاء دعاء يوم عرفة ، وخير ما قلت أنا والنبيّون من قبلي : لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك ، وله الحمد ، وهو على كل شيء قدير

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arofah, dan sebaik-baik ucapan yang aku ucapkan dan diucapkan oleh para nabi sebelumku adalah ‘laa ilaha illallahu wahdahu laa syariika lah lahulmulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir’ (HR. Tirmidzi no 3585 dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib)

Dari sinilah kita mengetahui bahwa beramal salih, memohon ampunan, bertaubat dan berdzikir pada hari Arofah dan hari raya Iedul Adha lebih besar keutamaannya daripada hari-hari yang lainnya. Oleh sebab itu hendaknya kita lebih bersemangat dalam beramal salih pada 10 hari awal Dzulhijjah terlebih lagi pada hari Arofah/9 Dzulhijjah dan hari Iedul Adha serta hari-hari tasyriq setelahnya; yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Disebutkan dalam hadits yang lain bahwa hari tasyriq adalah hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah.

Amalan yang paling utama untuk dikerjakan pada hari-hari yang utama ini adalah melakukan amal-amal yang wajib bagi setiap muslim berupa sholat lima waktu, berbakti kepada orang tua, memberikan nafkah kepada keluarga, menuntut ilmu agama, dan menjauhi segala keharaman.

Setelah amal-amal yang wajib maka terdapat amal-amal yang sunnah yang akan semakin menambah pahala dan mengangkat kedudukan seorang hamba di hadapan Allah. Tercakup di dalamnya -setelah amalan yang fardhu ‘ain- kewajiban untuk beramar ma’ruf dan nahi munkar atau berdakwah di jalan Allah sesuai kemampuannya masing-masing.

Begitu pula amal-amal yang tidak akan terputus pahalanya setelah meninggal seperti mengajarkan ilmu agama dan mewakafkan harta di jalan Allah/sedekah jariyah… Termasuk di dalamnya membiayai berbagai program dan kegiatan dakwah Islam serta pendidikan iman bagi kaum muslimin di masjid-masjid, sekolah, ataupun melalui media informasi dengan segala jenisnya…

Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk beramal salih pada hari-hari yang terbaik itu dan menjadikan amal kita diterima oleh-Nya. Sesungguhnya Allah YangMahamenguasai hal itu lagi Mahamampu atasnya. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Yogyakarta, 30 Dzulqa’dah 1444 H

Selesai disusun di markas YPIA Pogungrejo -semoga Allah menjaganya dari segala keburukan-

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *