10 Istilah Penting

Bismillah.

Ilmu tauhid adalah ilmu yang sangat penting di dalam Islam. Ia bagaikan pondasi dalam sebuah bangunan dan pokok serta akar dari sebatang pohon. Keteguhan aqidah tauhid merupakan kunci kebaikan agama seorang insan. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56)

Berikut ini kami sajikan 10 istilah penting dan pengertiannya secara ringkas yang kami sarikan dari keterangan para ulama aqidah Islam :

Pertama; Islam. Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan bertauhid, tunduk kepada-Nya dengan penuh ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya.

Kedua; Iman. Iman adalah keyakinan di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan segenap anggota badan. Ia bertambah dengan ketaatan dan menjadi berkurang akibat maksiat.

Ketiga; Tauhid. Tauhid adalah mengesakan Allah dalam beribadah; menujukan ibadah kepada Allah semata dan menjauhi segala bentuk sesembahan selain-Nya. Dengan makna yang lebih luas, tauhid ialah mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya.

Keempat; Ibadah. Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai oleh Allah berupa ucapan dan perbuatan; yang tampak maupun yang tersembunyi. Ibadah memadukan antara puncak kecintaan dengan puncak perendahan diri kepada Allah.

Kelima; Syirik. Syirik adalah mempersekutukan Allah dalam ibadah, atau menujukan ibadah kepada selain Allah di samping ia beribadah kepada Allah. Dalam makna yang lebih luas, syirik mencakup segala bentuk penyamaan dan penyetaraan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya.

Keenam; Aqidah. Aqidah merupakan apa-apa yang diyakini di dalam hati dan menjadi landasan segala bentuk amal perbuatan. Apabila aqidahnya bersih dari syirik dan kekafiran maka itu merupakan aqidah yang selamat, sedangkan jika ia terkotori oleh penyimpangan dan kekafiran maka itu adalah aqidah yang batil.

Ketujuh; Thaghut. Thaghut adalah segala bentuk sesembahan selain Allah. Secara lebih luas thaghut meliputi segala faktor atau individu yang menyebabkan pelakunya melampaui batas, berupa sesembahan, sesuatu/tokoh yang diikuti, atau sosok yang dipatuhi. Setiap muslim wajib beriman kepada Allah dan mengingkari thaghut.

Kedelapan; Rasul. Rasul adalah orang yang diberikan wahyu syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umat. Rasul lebih khusus daripada nabi, karena nabi belum tentu menjadi rasul. Adapun setiap rasul otomatis ia pasti seorang nabi yang mendapatkan wahyu. Nabi dan rasul yang terakhir adalah nabi kita Muhamad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh sebab itu syariat yang beliau bawa berlaku untuk seluruh umat manusia, sementara para rasul sebelumnya diutus hanya kepada kaum tertentu.

Kesembilan; Wali Allah. Yang dimaksud dengan wali Allah adalah setiap orang yang beriman dan bertakwa. Oleh sebab itu setiap mukmin merupakan wali Allah dengan derajat kewalian yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatan iman dan amal salihnya. Bukanlah syarat sebagai wali itu menampakkan keanehan-keanehan atau karomah tertentu, bahkan karomah yang paling utama adalah istiqomah di atas Islam yang lurus.

Kesepuluh; Hidayah. Hidayah adalah petunjuk yang Allah berikan kepada hamba. Ada hidayah berupa ilmu dan pemahaman, dan ada pula hidayah berupa ilham dan taufik untuk beramal kebaikan. Hidayah adalah lawan dari kesesatan dan penyimpangan. Hidayah berupa ilmu bisa diberikan oleh selain Allah -dengan menjelaskan kebenaran- sedangkan hidayah berupa taufik hanya dikuasai oleh Allah. Oleh sebab itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bisa memberikan hidayah taufik kepada Abu Thalib yang pada akhir hidupnya tetap bertahan di atas agama nenek moyang yaitu menyembah berhala.

Demikian sedikit faidah yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis dan kaum muslimin yang mencintai kebenaran dan tegaknya Islam dalam kehidupan.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *