Bismillah.
Dengan memohon taufik dari Allah, berikut ini akan kami sampaikan beberapa poin penting bagi teman-teman yang ingin mengikuti program Kelas Tamhidi Ma’had al-Mubarok.
Pertama; niat dalam menimba ilmu.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa menimba ilmu agama termasuk amalan yang sangat utama, bahkan lebih utama daripada jihad di medan perang. Karena ilmu merupakan pondasi bagi seluruh amal dan ketaatan. Dengan demikian belajar ilmu agama adalah bentuk ibadah kepada Allah yang sangat mulia. Oleh sebab itu kita juga harus memurnikan niat kita dalam belajar untuk mencari keridhaan Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu dinilai dengan niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang balasan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Niat itu bertempat di dalam hati. Maka wajib bagi kita untuk ikhlas dalam menimba ilmu, tidak karena ingin mencari pujian/riya’ ataupun untuk kesombongan.
Kedua; memahami keutamaan ilmu.
Perlu kita ingat bahwa ilmu agama ini adalah kunci untuk bisa beramal salih. Oleh sebab itulah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim). Imam Bukhari dalam Sahih-nya membuat sebuah bab khusus dengan judul ‘Bab, Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan.’
Semua bentuk amal salih membutuhkan ilmu. Karena orang tidak bisa ikhlas dalam beramal dan mengkuti tuntunan kecuali dengan ilmu. Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (al-Kahfi : 110). Amal salih adalah amal yang sesuai dengan tuntunan Rasul, sedangkan tidak mempersekutukan/berbuat syirik maksudnya amal itu harus ikhlas.
Ketiga; menjaga adab dalam menimba ilmu.
Dalam menimba ilmu ada adab-adab yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah belajar dari materi-materi yang dasar sebelum ilmu-ilmu yang besar. Ilmu ini dipelajari secara bertahap; sedikit demi sedikit. Selain itu, dalam menimba ilmu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan. Ilmu tidak bisa dicapai hanya dengan badan yang bersantai-santai. Perlu muroja’ah/mengulang-ulang pelajaran.
Dalam belajar kita juga harus memohon bantuan kepada Allah. Oleh sebab itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk berdoa setiap pagi meminta ilmu yang bermanfaat. Bahkan dalam setiap rakaat di dalam sholat 5 waktu kita berdoa kepada Allah meminta hidayah jalan yang lurus; termasuk di dalamnya adalah hidayah berupa ilmu yang bermanfaat dan amal salih.
Selain itu dalam menimba ilmu kita juga harus berusaha menjaga kebersihan hati; karena hati adalah wadah untuk menyimpan ilmu. Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang durhaka kepada-Nya. Karena itulah para ulama dipuji oleh Allah karena mereka adalah manusia yang paling takut kepada-Nya. Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata, “Bukanlah ilmu itu hanya dengan banyaknya riwayat, akan tetapi hakikat ilmu adalah rasa takut kepada Allah.”
Keempat; mengenali sumber ilmu.
Kita telah mengetahui bahwa dalam Islam kita mengambil ilmu dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Di dalam al-Qur’an terdapat petunjuk untuk membedakan kebenaran dengan kebatilan. Di dalam al-Qur’an juga terdapat bimbingan untuk menjalani kehidupan di alam dunia. Di dalam al-Qur’an juga terdapat perintah untuk mengikuti bimbingan dan petunjuk Rasul. Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang menaati Rasul itu maka sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (an-Nisaa’ : 80)
Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang megikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123). Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma berkata, “Allah memberikan jaminan bagi siapa saja yang membaca al-Qur’an dan mengamalkan ajaran yang ada di dalamnya; bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.”
Kelima; mengenali buah ilmu.
Ilmu adalah sarana untuk beramal salih. Oleh sebab itu ilmu agama ini dipelajari untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekedar hafalan, wawasan atau pun nilai akademik dari hasil ujian. Para ulama menjelaskan bahwa ilmu diutamakan di atas amal-amal yang lain karena ilmu menjadi sarana untuk bertakwa kepada Allah. Artinya, ilmu harus membuahkan ketakwaan dalam diri kita.
Apa itu takwa? Takwa adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah di atas cahaya ilmu dari Allah karena mengharapkan pahala dari Allah, dan meninggalkan maksiat kepada Allah di atas cahaya ilmu dari Allah karena takut terhadap hukuman Allah. Orang yang bertakwa akan tunduk dan patuh kepada perintah dan larangan Allah. Orang yang bertakwa kepada Allah itulah orang yang berbahagia sesungguhnya.
Demikian sedikit catatan yang dapat kami susun dengan taufik dari Allah semata, untuk mengingatkan diri kami dan kaum muslimin tentang pentingnya menimba ilmu dan memahami kaidah-kaidah dalam belajar. Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk memahami ilmu dan mengamalkannya.
Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com
Jum’at, 1 Muharram 1447 H / 27 Juni 2025