AkhlaqNasehat

Nasihat Tentang Rasa Malu

   M3N4NET-105088-1

إخوتي وأحبتي في الله، يقول رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ))

[ رواه البخاري: 5769.]


    هذا الحديث فيه بيانٌ لأهمية الحياء من الله -سبحانه وتعالىٰ-، والحياء من الله -جلَّ وعلا- يتمثلُ في عدم مبارزته بالمعاصي، وفي عدم التهاون في الطاعات.
هذه حقيقة الحياء من الله؛ ولذلك فإنَّ حقيقة الحياء هي أن تستحي من الله -جلَّ وعلا-؛ وذلك بأن تفعل ما أوجب الله عليك، وأن تجتنب كل ما نهاك الله عنه، تتَّبع الأوامر، وتمتثل الأوامر، وتجتنب الزواجر والنواهي، وتكون دائمًا مراقبًا لربك في السرَّاء والضرَّاء، والمَنشط والمكره، والعسر واليسر؛ فهذه حقيقة الحياء من الله -سبحانه وتعالىٰ-،

Syaikh Shalih bin Sa’ad as-Suhaimi hafizhahullah berkata :

Saudara-saudaraku dan orang-orang yang aku cintai karena Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya salah satu ajaran yang didapatkan dari ucapan kenabian yang paling pertama ialah, ‘Jika kamu tidak merasa malu maka lakukanlah apa saja sesukamu’.” (HR. Bukhari : 5769)

Hadits ini mengandung keterangan mengenai pentingnya rasa malu kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Rasa malu kepada Allah jalla wa ‘ala ini terwujud dalam bentuk tidak menantang-Nya dengan perbuatan maksiat dan tidak meremehkan ketaatan-ketaatan.

Inilah hakikat rasa malu kepada Allah. Oleh karena itu, sesungguhnya hakikat rasa malu ialah anda merasa malu kepada Allah jalla wa ‘ala; yaitu dengan cara anda melakukan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah kepada anda.Kemudian, anda juga menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya atas diri anda.

Anda tunduk mengikuti perintah serta menjalankan perintah-perintah itu. Anda pun menjauhi segala larangan dan hal yang tidak diperbolehkan. Anda juga senantiasa merasa diawasi oleh Rabb anda baik di kala senang ataupun susah. Dalam kondisi semangat ataupun kurang menyenangkan. Apakah itu dalam keadaan sulit maupun lapang/mudah.

Inilah hakikat rasa malu kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang sesungguhnya.

Dikutip dari : Transkrip Muhadharah al-Haya’ minAllah silahkan unduh makalah selengkapnya di bawah ini :

الحياء من الله

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *