Mintalah Bantuan Robbmu…

Bismillah.

Salah satu pilar utama dalam keimanan adalah berdoa kepada Allah dengan penuh harap dan cemas. Doa merupakan bentuk ibadah yang paling agung. Oleh sebab itu disebutkan dalam hadits bahwa doa merupakan intisari dari ibadah.

Di dalam al-Qur’an, Allah pun menyebut doa sebagai ibadah. Allah berfirman (yang artinya), “Dan Robbmu berkata; Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya Aku kabulkan permintaan kalian. Sesungguhnya orang-orang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (Ghafir : 60)

Di dalam hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk bersemangat dalam hal-hal yang bermanfaat dan senantiasa memohon pertolongan kepada Allah dan tidak boleh lemah/loyo dan berputus asa.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kepada sahabat Muadz bin Jabal radhiyallahu’anhu -dan juga menuntutkan hal itu kepada kita- yaitu untuk berdoa di akhir sholat memohon bantuan kepada Allah dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Nya.

Bahkan di dalam setiap rakaat sholat kita diperintahkan untuk membaca surat al-Fatihah yang di dalamnya terkandung isti’anah kepada Allah dalam ucapan iyyaka nasta’iin; hanya kepada-Mu ya Allah kami memohon pertolongan. Di dalam kalimat ini terkandung tauhid kepada Allah dalam hal rububiyah dan uluhiyah.

Bergantung hati kepada Allah dan memohon bantuan-Nya merupakan kunci kebahagiaan. Sebab hakikat taufik adalah Allah tidak membiarkan hamba itu bersandar kepada dirinya sendiri ataupun kepada makhluk. Hatinya bersandar kepada Allah semata. Adapun hakikat khudzlan/ditelantarkan oleh Allah adalah seorang dibiarkan bersandar kepada dirinya sendiri atau kepada makhluk. Artinya dia tidak diberi pertolongan oleh Allah.

Padahal tidak ada kebaikan bagi hamba kecuali dengan pertolongan dan bantuan-Nya. Karena itulah tidak boleh kita merasa hebat atau berbangga/menyombongkan diri dengan apa yang kita miliki atau kita raih. Sebab semua kebaikan dan keberhasilan adalah taufik dari Allah dan pemberian-Nya.

Wallahul musta’aan.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *