Program Dakwah

Merawat Rumah Allah

Bismillah.

Diantara keutamaan masjid adalah sebagai tempat yang paling dicintai Allah di atas muka bumi. Masjid juga disebut sebagai rumah Allah; karena di dalamnya ditegakkan berbagai bentuk ibadah khusus dan pusat penghambaan kepada Allah. Dari masjid pula dikumandangkan kalimat-kalimat adzan dan dakwah tauhid setiap hari.

Adalah sebuah keutamaan bagi para pengurus masjid untuk menjaga dan merawat rumah Allah ini. Sebagaimana terdapat keutamaan khusus bagi mereka yang ikut serta membangun masjid karena Allah; bahwa Allah akan membangunkan untuknya sebuah istana di surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyebutkan diantara golongan yang diberi naungan oleh Allah pada hari kiamat adalah; orang yang hatinya bergantung di masjid. Hal ini mengisyaratkan keutamaan mencintai masjid dan memakmurkannya dengan ketaatan dan amal salih.

Diantara bentuk menjaga masjid adalah dengan menunaikan sholat berjama’ah 5 waktu. Oleh sebab itu dibutuhkan imam yang memiliki bacaan yang baik dan benar. Dibutuhkan imam yang paham seputar hukum sholat dan adab-adab di masjid. Karena ia dijadikan sebagai panutan oleh para jama’ah. Dibutuhkan pula mu’adzin yang secara tertib mengumandangkan adzan pada waktunya. Disebutkan pula dalam hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan petunjuk bagi para imam dan ampunan bagi para mu’adzin.

Termasuk bentuk memakmurkan masjid adalah dengan mengadakan pelajaran membaca al-Qur’an dan pengajian untuk menjelaskan ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Dengan demikian belajar dan mengajarkan al-Qur’an menjadi program tetap dalam sebuah masjid. Jangan sampai anak-anak kaum muslimin terluput dari pendidikan ini.

Para orang tua dan keluarga muslim memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga anak-anaknya dari pengaruh buruk pergaulan maupun badai syubhat dan syahwat yang tersebar melalaui berbagai media dan sarana informasi masa kini. Tidak bisa dan tidak boleh generasi muda ini dijauhkan dari ilmu agama. Sebab semakin jauh dari bimbingan agama akan membuat mereka menjadi mangsa empuk arus kemungkaran dan penyimpangan.

Sudah saatnya bagi kaum muda untuk bangkit memakmurkan masjid dengan hadir di majelis ilmu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu (agama) niscaya Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Semoga Allah merahmati para pemuda dan mahasiswa yang mengatur waktunya dengan baik sehingga senantiasa hadir di masjid bukan hanya untuk sholat berjamaah atau buka bersama tetapi juga untuk menimba ilmu agama dari para asatidz terpercaya.

Para pengurus masjid pun tidak boleh sembarangan memilih pembicara atau khotib untuk masjidnya. Karena ilmu ini adalah bagian penting dalam agama, yang tidak boleh diambil dari sembarang manusia. Ibnu Sirin rahimahullah berkata, “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Oleh sebab itu perhatikanlah dari mana kalian mengambil agama kalian.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berpesan, “Bukanlah ilmu itu semata-mata dengan banyaknya riwayat, tetapi hakikat ilmu adalah rasa takut kepada Allah.”

Merawat kebersihan dan kerapian masjid juga sebuah tanggung jawab besar para pengurus masjid. Sering kita jumpai masjid yang tidak terjaga kebersihannya. Bahkan di sebagian tempat tidak ada jadwal atau petugas khusus yang benar-benar menjaga kebersihan masjid secara rutin. Yang lebih menyedihkan apabila kegiatan menjaga kebersihan ini dianggap sebagai beban dan bukan kesempatan untuk meraup pahala. Dari situlah dibutuhkan penanaman kecintaan kepada masjid dan keikhlasan dalam memakmurkannya.

Jika masjid memiliki kemampuan finansial maka alangkah baik apabila pengurus/takmir membayar petugas khusus yang benar-benar menjaga kebersihan masjid setiap harinya. Dan sekali lagi jangan hal ini dianggap sebagai beban, bahkan ini adalah ladang pahala yang luar biasa. Bagi yayasan atau pesantren yang telah dipercaya sebagai nadzir/pengelola wakaf tanah masjid dan bangunannya maka sudah seharusnya hal ini mendapatkan perhatian besar dalam program dan kegiatan dakwah mereka.

Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk menjadi para pemakmur masjid dan pecinta rumah Allah.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *