Ibadah

Manfaatkan Kesempatan Emas

Bismillah.

Alhamdulillah kita kini sudah berada di akhir-akhir bulan Dzulqa’dah 1446 H. Tidak lama lagi -dengan izin Allah- kita akan bertemu dengan bulan Dzulhijjah waktu yang penuh dengan berkah dan keutamaan. Pada 10 hari awal Dzulhijjah terdapat waktu yang paling utama untuk beramal salih.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر، فقالوا: يا رسول الله، ولا الجهاد في سبيل الله؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء

“Tidak ada suatu hari yang beramal salih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada beramal pada sepuluh hari ini -yaitu 10 hari awal Dzulhijjah-“. Mereka (para sahabat) bertanya; Wahai Rasulullah, apakah jihad di jalan Allah juga tidak bisa mengalahkan keutamaan beramal pada hari-hari itu? Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali bagi orang yang berangkat jihad dengan membawa jiwanya dan hartanya lalu tidak kembali sedikit pun darinya” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma)

Bahkan disebutkan dalam sebagian riwayat bahwa sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini merupakan hari-hari terbaik di dunia selama setahun. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَفْضَلُ أَيَّامِ الْدُّنْيَا أَيَّامُ الْعَشْرِ، يَعْنِي عَشْرُ ذِي الحْجَّةِ

“Hari-hari yang paling utama di dunia adalah hari-hari yang sepuluh; yaitu sepuluh hari (awal) di bulan Dzuhijjah.” (HR. al-Bazzar, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Shohih al-Jami’)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ ‏

“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah tabaraka wa ta’ala adalah hari nahr/kurban kemudian hari qarr/11 Dzulhijjah.” (HR. Abu Dawud no 1765 dinyatakan sahih oleh al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bahwa hari paling agung selama setahun adalah tanggal 10 Dzulhijjah atau disebut dengan yaumun nahr/hari kurban. Sehingga hadits ini juga tercakup dalam hadits-hadits yang menunjukkan bahwa sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan deretan hari-hari terbaik sepanjang tahun. Dan yang paling utama diantara sepuluh hari itu adalah hari kesepuluh atau hari raya Iedul Adha.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خير الدعاء دعاء يوم عرفة ، وخير ما قلت أنا والنبيّون من قبلي : لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك ، وله الحمد ، وهو على كل شيء قدير

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arofah, dan sebaik-baik ucapan yang aku ucapkan dan diucapkan oleh para nabi sebelumku adalah ‘laa ilaha illallahu wahdahu laa syariika lah lahulmulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir’ (HR. Tirmidzi no 3585 dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib)

Syaikh al-Albani rahimahullah menyebutkan sebuah hadits sahih dari sebagian istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia berkata : “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengerjakan puasa sembilan hari [awal] Dzulhijjah…” (HR. Abu Dawud dalam Kitab as-Shaum, lihat Shahih Sunan Abi Dawud no. 2437)

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “…Bahkan puasa pada saat itu -sembilan hari awal Dzulhijjah- adalah mustahab/dianjurkan dengan anjuran yang sangat kuat, terlebih-lebih lagi pada tanggal sembilannya yaitu hari Arafah…” (lihat Syarh Muslim, 5/9 cet. Ibn al-Haitsam)

Diantara sembilan hari itu maka yang paling ditekankan untuk berpuasa adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah atau puasa Arofah yaitu bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

“Puasa pada hari Arafah; aku berharap kepada Allah bahwa ia bisa menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan dosa setahun yang sesudahnya.” (HR. Muslim dari Abu Qatadah radhiyallahu’anhu)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ما من أيام أعظم عند اللَّه ولا أحب إليه من العمل فيهن من هذه الأيام العشر، فأكثروا فيهن: من التهليل، والتكبير، والتحميد

“Tidaklah ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai oleh-Nya untuk dilakukan amal salih padanya daripada sepuluh hari ini (yaitu di awal Dzulhijjah, pent), oleh sebab itu perbanyaklah padanya ucapan tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma dan dinyatakan sahih oleh Ahmad Syakir)

Salah seorang ulama masa kini; murid dari Syaikh Bin Baz rahimahullah – yaitu Syaikh Dr. Abdul Aziz as-Sad-han hafizhahullah mengatakan di dalam twitter beliau 5 Juli 2022 atau 5 Dzulhijjah 1443 H waktu Indonesia :

الجهر بالتكبير في أيام العشر كان مألوفًا في عهد الصحابة ، فلنحرص على إحياء هذا الأمر في المساجد والبيوت والأسواق ، وكثير ممن يسمع الجهر بالتكبير يبادر بالتكبير ، فتكون بذلك أحييت سنّة و ذكّرت غيرك فتؤجر كثيرا بعمل قليل، و ذلك من فضل الله عليك

Mengeraskan takbir pada hari-hari sepuluh awal Dzulhijjah merupakan perkara yang sudah biasa dilakukan di masa para sahabat. Oleh sebab itu hendaklah kita bersemangat untuk menghidupkan amalan ini di masjid-masjid, di rumah-rumah, dan di pasar-pasar.

Banyak orang apabila mendengar suara takbir yang dikeraskan -dan telah mengetahui hukum/anjurannya, pent- niscaya dia akan ikut bertakbir dengan segera. Dengan demikian anda telah ikut serta menghidupkan sebuah sunnah/tuntunan nabi dan mengingatkan orang lain, sehingga anda akan mendapatkan banyak pahala dengan bermodal amalan yang sedikit, dan itu merupakan keutamaan dari Allah bagimu…

Sumber : https://twitter.com/Dr_Alsadhan/status/1544063292620038144?s=20&t=-Tlo9wPtAH9aaoI-P7d9MA

Semoga bermanfaat.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *