Bismillah.
Dari Hudzifah bin al-Yaman radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah bangun dari tidurnya maka beliau membaca dzikir :
الحَمْدُ لِلَّهِ الذي أحْيَانَا بَعْدَ ما أمَاتَنَا وإلَيْهِ النُّشُورُ
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah kami akan kembali.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan :
فإذا استيقظ أحدُكم فلْيَقُلْ : الحمدُ للهِ الذي عافانِى في جَسَدِي ، ورَدَّ عَلَيَّ رُوحِي ، وأَذِنَ لي بذِكْرِه
“Apabila salah seorang dari kalian bangun tidur hendaklah membaca dzikir ‘alhamdulillahilladzi ‘aafaanii fi jasadii wa rodda ‘alayya ruuhii wa adzina lii bi dzikrihi’; artinya ‘Segala puji bagi Allah yang memberikan keselamatan untuk badanku, mengembalikan ruhku kepadaku dan mengizinkan aku untuk berdzikir kepada-Nya’.” (HR. Tirmidzi)
Bacaan dzikir di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa nikmat hidup dan kesehatan adalah nikmat besar yang wajib untuk kita syukuri. Bisa bangun setelah tidur adalah nikmat. Bangun dalam keadaan sehat juga nikmat. Bisa membaca dzikir setelah bangun tidur juga nikmat yang besar. Sebagaimana istirahat dan tidur juga bagian dari nikmat yang wajib untuk kita syukuri.
Apabila kita terbangun dari tidur artinya kita masih diberikan kesempatan untuk beramal salih dan menambah ketaatan, bertaubat dari dosa dan kemaksiatan. Karena di sana ada orang-orang yang tertidur dan tidak bangun lagi kecuali nanti pada hari kebangkitan. Mereka telah berpindah ke alam barzakh dan menjalani kehidupan akhirat. Hari ini di dunia adalah kesempatan kita untuk beramal dan belum ada hisab, sementara nanti di akhirat tidak ada lagi kesempatan untuk beramal dan yang tersisa adalah hisab, penimbangan amal dan balasan atas perbuatan kita di dunia.
Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com