Bismillah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ، وغُلِّقَتْ أبْوَابُ جَهَنَّمَ، وسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan telah masuk maka dibukalah pintu-pintu surga, dikunci pintu-pintu neraka Jahannam, dan dibelenggu setan-setan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Para ulama menjelaskan bahwa hadits ini mengandung motivasi dan dorongan bagi kaum muslimin yang menjalankan ibadah puasa untuk semakin bersemangat pada bulan Ramadhan dalam memperbanyak amal salih dan semakin menjauhi dari berbagai kemaksiatan.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata :
وكل هذا الذي أخبر به النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم حق ، أخبر به نصحا للأمة وتحريضًا لها على الخير وتحذيراً لها من الشر
“Ini semuanya yang diberitakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah benar. Beliau mengabarkan hal itu dalam rangka menasihati umat, memberikan dorongan/motivasi bagi umat ini guna melakukan kebaikan sekaligus mengandung peringatan untuk mereka agar menjauhi keburukan.” (Rekaman kajian Syarh Riyadhush Shalihin 70a, dikutip dari website Ahlul Hadits wal Atsar : https://alathar.net/home/esound/index.php?op=codevi&coid=214550)
Bulan Ramadhan semakin mendekat, tentu hal ini menjadi berita gembira bagi kaum mukmin. Bulan yang agung dan penuh kebaikan. Di bulan Ramadhan terdapat sebuah malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan; yaitu Lailatul Qadar. Bahkan pada setiap malam di bulan Ramadhan juga ada hamba-hamba yang Allah bebaskan dari ancaman Neraka. Ini adalah anugerah dari Allah bagi siapa yang Allah kehendaki untuk bersungguh-sungguh dalam kebaikan.
Dengan demikian sudah sepantasnya kita mempersiapkan diri dengan ilmu, pemahaman dan keimanan agar bisa menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan sebaik-baiknya. Kita tidak mengetahui secara pasti apakah amal-amal kita sebelumnya diterima oleh Allah ataukah tidak. Hendaknya kita khawatir jika amal itu tidak diterima karena berbagai kekurangan dan keteledoran kita sendiri. Meskipun demikian kita tetap berharap terhadap luasnya rahmat dan ampunan Allah. Sebab amal yang diterima oleh Allah adalah amal dari orang yang bertakwa.
Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com
Tulisan ini terinspirasi dari ceramah Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berjudul ‘Taujihat Ramadhaniyah‘ yang disampaikan pada akhir-akhir bulan Sya’ban 1441 H; link : https://www.youtube.com/watch?v=gDAo8b6u008