Bismillah.
Syaikh Bin Baz rahimahullah pernah mendapat pertanyaan :
رجل كان مستقيمًا وانحرف عن طريق الاستقامة، فكيف تكون دعوته؟
Ada seorang yang dahulu istiqomah kemudian dia menyimpang dari jalan istiqomah, bagaimanakah cara untuk mendakwahinya?
Beliau menjawab :
يُحَثُّ على التوبة، يُقال له: “تُبْ إلى ربِّك”، “عليك بالتوبة إلى الله”
Hendaknya diberi dorongan/motivasi untuk bertaubat, seperti dengan dikatakan kepadanya, “Bertaubatlah kepada Robbmu” atau ‘Wajib bagimu untuk kembali/bertaubat kepada Allah.”
ويُنْصَح، فالمسلمون إخوة، و«الدين النَّصيحة»، والله يقول: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى [المائدة:2]،
Dan hendaknya dia diberi nasihat, sebab kaum muslimin itu bersaudara. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama ini adalah nasihat/ketulusan.” Allah berfirman (yang artinya), “Dan hendaklah kalian saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.” (al-Ma-idah : 2)
ويقول: وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ [التوبة:71]، ويقول: وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ [العصر:3]، فهو أخوك فانصحه.
Allah juga berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang beriman lelaki dan perempuan sebagian mereka adalah wali/penolong bagi sebagian yang lain.” (at-Taubah : 71)
Allah berfirman (yang artinya), “Dan mereka saling memberikan wasiat/nasihat dalam kebenaran.” (al-‘Ashr : 3)
Dia adalah saudaramu, maka nasihatilah dia…
Sumber : Sesi tanya-jawab Syarh Riyadhus Shalihin oleh Syaikh Bin Baz rahimahullah