AdabHadits

Baca ‘Bismillah’

Bismillah…

Ya, kalimat ini sering kita ucapkan. Sejak kecil kita sudah sering diajari untuk mengawali segala sesuatu yang penting dengan ucapan bismillah… Allhamdulillah, ini memberikan harapan positif bagi masyarakat bahwa masa depan kaum muslimin insya Allah tetap berada dalam kebaikan.

Hal ini mengingatkan kita pada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa manusia/umat Islam tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa. Dalam hadits yang lain juga dikaitkan antara kebaikan dengan kegiatan belajar dan mengajar al-Qur’an.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Kalimat awal di dalam al-Qur’an jika kita baca dari depan adalah ucapan basmalah; yaitu yang berbunyi bismillahirrahmanirrahiim. “Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang.”

Dalam hadits lain juga disebutkan kaitan antara kebaikan dengan ilmu agama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam kalimat bismillah terkandung pelajaran tauhid dan keimanan. Iman kepada Allah sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta. Oleh sebab itu kita menyebut nama-Nya dan memohon bantuan dan pertolongan-Nya dalam segala urusan kita. Di dalamnya juga terkandung tabarruk; yaitu mencari berkah dengan menyebut nama Allah.. Sementara hakikat keberkahan itu adalah banyaknya kebaikan dan lestarinya kebaikan itu terus-menerus pada diri seseorang atau sesuatu…

Kalimat ‘bismillah’ dianjurkan dibaca bukan hanya sebelum makan atau minum, bahkan juga ketika hendak wudhu, ketika keluar rumah, dalam bacaan dzikir pagi dan sore, ketika memulai tulisan atau surat, ketika menyembelih hewan, dsb. Hal ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya seorang muslim selalu mengingat Allah dan memohon bantuan dan taufik dari-Nya.

Kalau bukan karena Allah maka kita tidak mendapat petunjuk, kita tidak bisa sholat, kita tidak mau bersedekah ataupun berdakwah. Semua keutamaan dan karunia itu datangnya dari Allah. Sungguh merugi apabila hidup kita jauh dari rahmat dan keberkahan.

Semoga catatan singkat ini berguna bagi penulis dan pembaca.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *