IbadahManhajPublikasi

Apa Yang Telah Anda Dapatkan?

Saat Ramadhan Mulai Berkemas, Bagaimana Anda (Bagian 2)

Penulis : Ustaz Afifi Abdul Wadud, B.A. hafizhahullah

2. RAMADHAN-MU, HISABLAH…APA YANG TELAH ANDA DAPATKAN
  • RAMADHAN, KEUTAMAANNYA BEGITU MELIMPAH

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika beliau memberi kabar para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan:

إذا كانت أول ليلة من رمضان فتحت أبواب الجنة فلم يغلق منها باب، وغلقت أبواب جهنم فلم يفتح منها باب، وصفدت الشياطين، وينادي مناد يا باغي الخير أقبل، ويا باغي الشر أقصر، ولله عتقاء من النار وذلك كل ليلة

Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan Semua pintu sorga dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup.  Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. .Lalu tiap malam datang seorang yang menyeru: “Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka.” (H.R.Tirmidzi).

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda:

جاءكم شهر رمضان، شهر بركة، يغشاكم الله فينزل الرحمة ويحط الخطايا ويستجيب الدعاء، ينظر الله على تنافسكم فيه فيباهي بكم ملائكته، فأروا الله من أنفسكم خيراً فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah curahkan rahmat,Allah hapuskan dosa-dosa dankabulkan doa,Allah memperhatikan berlombanya kaliayan dibulan itu maka Allah bangggakan kaliyan dikalangan malaikat-Nya,Maka Allah perlihatkan kebaikan-kebaikan kaliyan, maka orang yang celaka adalah mereka yang Allah haramkan rahmat-Nya dibulan itu..” (Haitsami di Majma’ Zawaid).

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengomentari hadits ini dengan perkataannya: “Hadits ini merupakan dasar dan dalil memberi ucapan selamat yang dilakukan kaum muslimin kepada muslimin lainnya dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan dibukanya pintu surga? Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan ditutupnya pintu neraka? Bagaimana orang yang berakal tidak bergembira dengan masa dimana setan-setan dibelenggu?” Hendaklah kita juga mencontoh para salaf dengan senantiasa berdoa kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan yang penuh dengan berbagai macam keberkahan dan keutamaan tersebut. 

APAKAH ANDA TERMASUK MEREKA YANG BERBAHAGIA BERJUMPA RAMADHAN YANG MULIA?

Seorang mukmin adalah mereka yang bahagia dengan setiap kebaikanya dan bersedih dengan kejelekannya.

ومَن سرَّته حسنته وساءَتْه سيئته فهو مؤمن

“Barangsiapa yang berbahagia dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukanya maka dia mukmin.” (Hadits shahih riwayat Ahmad).

Mengapa ini perlu kita tegaskan, karena kenyataanya tidak semua orang merasa bahagia dengan datangnya ramadhan.

3. RAMADHAN BULAN MEGA BISNIS BAGI SEORANG MUKMIN

Anda adalah pedagang, dan anda sedang berada di bulan yang jika anda berdagang serius keuntungan teramat sangat besar, maka perhatikanlah barang dagangan anda, apa yang anda jual kepada Allah, dan lihatlah kuantitas dan kwalitasnya agar anda tidak menyesal, karena waktu perdagangan istimewa ini sangat terbatas waktunya.

  • ALLAH MENGAJAK KITA KAUM MUKMININ BER-BISNIS   

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?” (QS. ash-Shaff: 10-12).

  • HAKEKAT SETIAP MANUSIA ADALAH PEDAGANG

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كل الناس يغدو فبايع نفسه فمعتقها أو موبقها

“Setiap manusia menjalankan (kehidupannya) dan menjual (mempertaruhkan) dirinya, maka (ada orang) yang membebaskan (menyelamatkan) dirinya dan (ada pula) yang membinasakannya.” (Hadits shahih riwayat Muslim, no. 223).

Imam an-Nawawi berkata, “Makna hadits ini adalah setiap manusia mengusahakan (mempertaruhkan) dirinya, di antara mereka ada yang menjualnya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan (menetapi) ketaatan kepada-Nya, maka dialah yang membebaskan (menyelamatkan) dirinya dari siksa (neraka yang sangat pedih), dan diantara mereka ada yang menjualnya untuk syaitan dan hawa nafsunya dengan menuruti (ajakan) keduanya, maka dialah yang membinasakan dirinya.” (Kitab Syarhu Shahiihi Muslim, 3/102).

Barangsiapa yang bertransaksi dengan Allah dia akan untung besar, dan barangsiapa bertransaksi dengan syaithon maka dia akan rugi dan merana, terlebih saat nanti dia mendengarkan khutbah Iblis setelah Allah memutuskan diantara para hamba-Nya.

SIMAKLAH KHUTBAH IBLIS YANG MEMBUAT HATI AHLI NERAKA LEBIH TERSAYAT LAGI

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِي مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٢٢)وَأُدْخِلَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ     

“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka…” (QS Ibrahim : 22-23)

  • DAGANGAN ANDA ALLAH BELI DENGAN JANAH

Apa dagangan seorang mukmin?

Tidak lain adalah iman dan amal shalih

وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا

Dan amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. al-Kahfi: 46).

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ. لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

Sesungguhnya, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (al-Qur’an), mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir: 30).

Allah beli dagangan  anda dengan sangat mahal, yaitu jannah (baca : surga)

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Sesungguhnya, Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga (sebagai balasan) untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. at-Taubah: 111) (Lihat kitab Tauhfatul Ahwadzi, 7/124 dan Fathul Qadiir, 6/123).

Imam Ibnu Katsir berkata, “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan (dalam ayat ini), bahwa Dia telah mengganti (membeli) dari hamba-hamba-Nya yang beriman jiwa dan harta mereka yang mereka curahkan di jalan-Nya dengan Surga (sebagai harganya). Ini merupakan (bagian) dari karunia, kebaikan dan kedermawanan-Nya, karena Dia menerima (untuk memberikan) ganti (harga) dari apa yang merupakan milik-Nya, dengan (ganti yang berupa) anugerah yang dilimpahkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang (selalu) taat kepada-Nya. Oleh karena itu, (Imam) Hasan al-Bashri dan Qatadah berkata (tentang ayat ini), ‘Demi Allah, Dia telah berjual-beli dengan mereka, lalu Dia menjadikan sangat mahal harga (yang mereka terima, yaitu surga).’” (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, 2/515).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ألا إنّ سلعة الله غالية ألا إنّ سلعة الله الجنّة

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya barang dagangan Allah sangat mahal, dan ketahuilah bahwa barang dagangan Allah adalah surga.” (HR. at-Tirmidzi (no. 2450) dan al-Hakim (4/343), dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati adz-Dzahabi, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Ash-Shahiihah, no. 954 dan 2335). 

MAKA SUNGGUH TERTIPU MEREKA YANG MENUKAR AKHERAT DENGAN DUNIA

Allah telah menjelaskan mahalnya akherat dan murahnya dunia ,maka Allah mewanti-wanti kita agar tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia yang hakekatnya rendah dan hina serta penuh tipuan. Allah berfirman (yang artinya, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (QS. Luqman : 33)

Bersambung insya Allah….

# Sumber : Seorang penimba ilmu hafizhahullah


 

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *