KeutamaanMutiara Hikmah

10 Manfaat Ilmu Agama

Bismillah.

Alhamdulillah menjadi muslim adalah nikmat yang sangat besar dan wajib untuk kita syukuri. Nikmat hidayah inilah yang menjadi kunci utama masuk ke dalam surga serta meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat.

Saudaraku yang dirahmati Allah, ilmu agama merupakan bekal kehidupan yang kita butuhkan untuk menghadapi berbagai bentuk ujian dan keadaan hidup. Dalam tulisan ringkas ini kami mencoba untuk merangkum 10 manfaat ilmu agama yang diambil dan disarikan dari penjelasan para ulama.

Pertama; ilmu pondasi tauhid. Tauhid yaitu beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan sesembahan selain-Nya tidak bisa diwujudkan kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu ilmu yang paling wajib dipelajari adalah ilmu tauhid kepada Allah; bagaimana mengesakan Allah dalam hal ibadah.

Kedua; ilmu landasan takwa. Takwa yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tidak akan bisa diwujudkan takwa dalam diri seorang muslim kecuali dengan bekal ilmu dan pemahaman tentang ajaran agama islam; apa yang Allah perintahkan dan apa yang Allah larang.

Ketiga; ilmu penopang keimanan. Iman adalah keyakinan di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dalam perbuatan anggota badan. Iman harus dibangun di atas ilmu dan keyakinan. Tanpa ilmu maka keimanan bisa mengalami penyimpangan dan kerusakan. Tanpa keyakinan maka iman akan digoncang oleh berbagai bentuk keraguan dan kerancuan pemahaman/syubhat.

Keempat; ilmu benteng ketaatan. Ketaatan kepada Allah akan terjaga jika seorang muslim memiliki perisai ilmu agama. Dia mengetahui apa saja yang diperintahkan dan bagaimana cara menjalankan perintah itu dengan benar, maka ilmu akan melindungi dirinya dari kebatilan dan kesesatan dalam beramal ketaatan.

Kelima; ilmu kunci meraih kebahagiaan. Karena sumber ilmu adalah al-Qur’an dan mengikuti petunjuk Allah dan bimbingan-Nya yang telah tertuang di dalam al-Qur’an merupakan jalan kebahagiaan. Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)

Keenam; ilmu merupakan pintu gerbang perbaikan masyarakat dan keluarga. Oleh sebab itu Imam Malik rahimahullah mengatakan, “Tidak akan bisa memperbaiki keadaan generasi akhir umat ini kecuali dengan apa-apa yang telah memperbaiki keadaan generasi awalnya.”

Ketujuh; ilmu menjadi penghibur hati orang-orang yang beriman ketika hidup bersama orang-orang yang hanyut dalam kerusakan. Sebagian salaf berkata, “Wajib bagimu untuk mengikuti jalan kebenaran dan janganlah kamu gelisah karena sedikitnya orang yang menempuh jalannya. Dan jauhilah jalan-jalan kebatilan, dan janganlah kamu terpedaya akibat banyaknya orang yang celaka.”

Kedelapan; ilmu merupakan pemicu dzikir kepada Allah. Oleh sebab itu para ulama adalah orang-orang yang paling besar rasa takutnya kepada Allah; karena mereka orang yang paling mengenal Allah. Barangsiapa yang semakin mengenal Allah niscaya semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Ilmu ibarat tetesan hujan yang membasahi bumi sedangkan dzikir kepada Allah ibarat air yang melingkupi hidupnya seekor ikan. Sebagaimana bumi akan gersang tanpa siraman air hujan dan ikan akan mati tanpa air maka demikian pula hati manusia yang berpisah darinya ilmu dan dzikir; maka hati itu akan merana dan binasa, cepat atau lambat…

Kesembilan; ilmu menjaga bumi dari berbagai kerusakan. Ilmu wahyu dan petunjuk nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pilar-pilar keselamatan umat manusia. Oleh sebab itu dikatakan oleh sebagian salaf, “Para malaikat adalah penjaga-penjaga langit, sedangkan ahli hadits adalah penjaga-penjaga bumi.” Dengan ilmu maka manusia akan menjaga bumi dari kerusakan maksiat dan penyimpangan.

Kesepuluh; ilmu merupakan warisan dan tabungan pahala yang akan terus mengalir. Sebagaimana disebutkan dalam hadits sahih bahwa semua amal anak Adam akan terputus setelah dia meninggal kecuali tiga hal; salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Oleh sebab itu mempelajari ilmu agama dan mengajarkannya termasuk amalan yang paling utama, amalan yang pahalanya jauh lebih berharga daripada harta dunia.

Demikian sedikit catatan yang dapat disajikan dengan taufik Allah semata, semoga bermanfaat bagi penulis dan segenap pembaca. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *