Bismillah.
Tidaklah diragukan bahwa sabar merupakan akhlak yang sangat mulia, akhlak para nabi dan para ulama. Dengan sabar maka seorang mukmin akan tegar dalam menghadapi berbagai bentuk cobaan.
Berikut ini kami sajikan sekitar 10 faidah sabar yang kami simpulkan dari berbagai keterangan dan penjelasan para ulama, semoga Allah beri taufik bagi kita semuanya :
Pertama, makna sabar. Sabar adalah menahan diri di atas ketaatan kepada Allah. Sebagian ulama terdahulu mengatakan; sabar adalah teguh di atas al-Kitab dan as-Sunnah. Sabar mencakup sabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, serta sabar ketika menghadapi musibah,
Kedua; manfaat sabar. Sabar akan mendatangkan ketenangan dan hidayah. Sebagaimana tafsiran sebagian ulama terdahulu bahwa orang yang terkena musibah lalu dia menyadari bahwa musibah itu datang dari Allah maka dia pun ridha dan pasrah. Di dalam al-Qur’an dibahasakan bahwa orang yang beriman kepada Allah -yaitu dengan sabar- maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.
Ketiga; kedudukan sabar. Sabar merupakan separuh bagian dari agama. Separuhnya lagi adalah syukur. Sebagaimana disebutkan dalam sebagian atsar bahwa iman itu ada dua bagian; sabar dan syukur. Syukur dilakukan ketika mendapatkan nikmat, sabar diterapkan ketika mendapati cobaan.
Keempat; urgensi sabar. Sabar di dalam iman bagaikan kepala bagi badan manusia, apabila kepala itu terputus maka badan tidak lagi bisa berbuat apa-apa alias mati. Sebagaimana atsar yang dinisbatkan kepada Ali bin Abi Thalib bahwa, “Sabar bagi iman laksana kepala bagi badan, apabila kepala sudah diputus maka badan tidak bisa lagi bertahan hidup, ketahuilah tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran.”
Kelima; pahala sabar. Sabar memiliki pahala yang sangat besar, sebagaimana puasa yang pahalanya tidak terhitung begitu pula sabar; di dalam al-Qur’an Allah menyebutkan bahwa pahala bagi orang-orang yang sabar itu tanpa hisab.
Keenam; sabar akhlak para nabi. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan berbagai bentuk tekanan dan permusuhan dari kaumnya maka Allah pun menghibur beliau dengan menceritakan bahwa para rasul sebelumnya juga telah didustakan dan diganggu, meskipun demikian mereka tetap bersabar sampai datanglah pertolongan dari Allah.
Ketujuh; syarat sabar. Sabar akan diterima jika terpenuhi 3 syarat; pertama dengan memohon pertolongan kepada Allah, tidak disertai ujub atau kesombongan. kedua; ikhlas karena Allah, bukan karena ingin mencari pujian atau mencari simpati orang lain kepadanya. ketiga; sabar di atas jalan Allah yaitu di atas sunnah/tuntunan nabi bukan di atas bid’ah dan penyimpangan.
Kedelapan; pondasi sabar. Sabar merupakan akhlak dan ibadah yang dibangun di atas aqidah iman kepada takdir. Oleh sebab itu bersabar dalam menghadapi musibah merupakan bagian dari iman kepada Allah; yaitu mengimani rububiyah Allah. Sebagian ulama mengatakan bahwa hakikat takdir itu adalah perwujudan qudrah/kemahakuasaan Allah.
Kesembilan; buah sabar. Sabar akan mendatangkan kemenangan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa kemenangan dan pertolongan Allah itu akan datang bersama dengan kesabaran. Betapa banyak kelompok yang kecil bisa mengalahkan kelompok yang banyak dengan izin Allah, karena Allah selalu bersama orang-orang yang sabar di atas kebenaran.
Kesepuluh; sabar menghadapi kezaliman penguasa. Salah satu pokok manhaj Ahlus Sunnah adalah bersabar dalam menghadapi kezaliman penguasa kaum muslimin. Sebagaimana kesabaran para ulama salaf semacam Hasan al-Bashri dalam menghadapi al-Hajjaj, begitu juga kesabaran Imam Ahmad bin Hanbal yang dipenjara oleh pemerintah selama 3 periode khalifah akibat beliau memperjuangkan aqidah Islam…
Semoga sedikit catatan ini berfaidah bagi kita. Wallahu a’lam.
Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com
0 Komentar