IbadahMutiara Hikmah

Rindu Bulan Puasa

Bismillah.

Perjalanan waktu begitu cepat. Tidak terasa beberapa bulan lagi Ramadhan akan kembali tiba. Hanya Allah yang tahu apakah bulan Ramadhan besok kita masih bertemu dengan tarawih ataukah tidak. Sebab umur dan ajal adalah rahasia takdir. Kita hanya bisa berharap dan berdoa semoga Allah berikan kesempatan bagi kita untuk berjumpa bulan puasa dan diberi taufik untuk memaksimalkan ibadah di saat itu.

Tentu ini bukan bermaksud meremehkan bulan-bulan yang lainnya. Karena bagi seorang muslim setiap hari adalah bagian penting yang tidak boleh disepelekan dalam perjalanan hidupnya. Hasan al-Bashri rahimahullah memberi nasihat, “Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu adalah kumpulan perjalanan hari, setiap hari berlalu maka berlalu pula sebagian dari dirimu.”

Saudaraku yang dirahmati Allah, ibadah puasa adalah ibadah yang sangat agung. Allah menyebut puasa itu untuk-Nya, Allah juga menjadikan puasa sebagai sebab untuk meraih ampunan dan terlindung dari siksa neraka. Allah janjikan bagi lelaki dan perempuan yang rajin berpuasa dengan ampunan dan pahala yang sangat besar. Ramadhan bulan yang menjadi ladang pahala bagi kaum muslimin yang menjalankan ibadah puasa di siang hari, membaca qur’an dan sholat malam di malam hari, serta bersedekah dengan harta yang mereka cintai.

Untuk itulah sudah semestinya para keluarga; bapak, ibu dan anak-anak kembali mempelajari segala hal yang berkaitan dengan ibadah puasa. Karena ibadah itu ditegakkan dengan ilmu dan keimanan. Beramal tanpa ilmu akan membuat amal itu rusak dan hancur sia-sia. Begitu pula para pengurus masjid dan musholla untuk kembali berbekal diri dengan ilmu, ayat, hadits dan petunjuk para ulama terkait tata-cara ibadah di bulan suci. Seorang khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka apa-apa yang dia rusak lebih banyak daripada apa yang dia perbaiki.”

Dan tidak kalah pentingnya juga bagi seorang muslim mempelajari bagaimana menunaikan ibadah sholat lima waktu yang diwajibkan kepada setiap muslim dan muslimah. Karena sholat merupakan tiang agama. Sholat menjadi pembeda antara kaum beriman dan kaum yang kafir. Sholat merupakan amal pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Sholat merupakan jalinan hubungan antara hamba dengan Rabbnya. Bagaimana tidak? Sementara setiap hari dia berdoa kepada Allah di dalam sholatnya untuk diberi petunjuk, dia mengungkapkan bahwa ibadahnya hanya untuk Allah dan dia selalu memohon bantuan dan pertolongan Allah.

Kemudian yang paling mendasar maka seorang muslim wajib mengenali akidah Islam dan tauhid kepada Allah; sebab akidah inilah yang menjadi pondasi iman dan tauhid inilah yang menjadi syarat diterimanya amalan. Oleh sebab itu setiap muslim wajib mempelajari pokok-pokok agama yang dengan itu dia beribadah kepada Allah dengan penuh keyakinan dan beriman kepada Allah dengan lurus. Jangan sampai kita termasuk golongan orang-orang yang tertipu dengan amalnya; dia mengira telah berbuat baik padahal sesungguhnya amalnya itu rusak akibat tidak ikhlas atau tidak sesuai dengan tuntunan. Wallahul musta’aan.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *