Bismillah…
Kampus demi kampus di Yogyakarta mulai kembali menggelar kegiatan perkuliahan di tahun ajaran baru dengan semangat baru bersama generasi baru.
Anak-anak muda yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air berbondong-bondong untuk ikut mengenyam bangku kuliah di kota pelajar Ngayogyakarta Hadiningrat. Kota budaya yang juga menjadi simbol persatuan bangsa Indonesia dari berbagai suku dan bahasa serta warna kulitnya.
Apakah anda termasuk mahasiswa baru yang beru pertama kali menginjakkan kaki di kota Jogja? Selamat datang para penimba ilmu dan pencari kemuliaan di kehangatan dan kesejukan kota dan wilayah dimana para pejuang kemerdekaan bangsa ini bekerjasama kemudian menyatukan visi dan misinya.
Sebuah kota yang mengingatkan kita tentang perjuangan Pangeran Diponegoro dan para mujahid Islam dalam melawan penjajah Belanda. Sebuah kota yang mengingatkan kita tentang ketawadhu’an Sri Sultan penguasa kerajaan Mataram Islam yang memberikan dukungan dan pernyataan sikap politik untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno-Hatta.
Adalah generasi muda yang menjadi lokomotif gerbong perjuangan putra-putra bangsa demi terwujudnya negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara yang mencita-citakan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Selamat datang di kota pelajar dimana ilmu dan petunjuk menjadi incaran dari umat manusia yang ingin meraih bahagia.
Kita tidak hanya berbicara soal ilmu dunia yang bisa membuat manusia menembus jarak dan waktu dengan kemudahan teknologi yang dikaruniakan Allah kepada mereka. Akan tetapi kita ingin agar kaum muda sadar sepenuhnya bahwa kehidupan dunia yang kita jalani hari ini adalah tahapan dan gerbang menuju kehidupan abadi di akhirat nanti. Apakah kita hendak menuju surga ataukah kita rela menjerumuskan diri bersama setan ke dalam jurang neraka selama-lamanya….?
Saudaraku yang dirahmati Allah, masa muda adalah waktu yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Allah berikan padanya kekuatan dan kelebihan yang tidak ditemukan pada masa kecil maupun masa tua renta. Masa muda adalah masa yang rentan dengan godaan dan penyimpangan. Tidakkah kita lihat berbagai bentuk kenakalan remaja di tingkat pelajar SMP atau SMA yang lambat-laun juga merembet dan berkembang dalam bentuk lain pada fase perguruan tinggi…
Berbagai bentuk kerusakan telah menghiasi berita media massa. Tidak luput darinya adalah apa yang menimpa generasi muda. Tidak terkecuali pada masa-masa pandemi telah reda dan masyarakat sudah beraktifitas seperti sedia kala. Mungkin sebagian orang sudah lupa betapa susahnya keadaan kita pada saat wabah itu melanda. Kini ketika kemudahan dan nikmat Allah terasa sedemikian besar dengan perginya wabah ternyata banyak orang lupa dan lalai tentang Dzat Yang menyelamatkan kita dan memberikan jalan keluar atas segala persoalan dan kesulitan yang menimpa manusia…
Para pemuda dan mahasiswa baru dimana pun berada yang kini mulai menginjakkan kaki di kota Yogyakarta, alhamdulillah kita patut memuji Allah karena dengan taufik dan rahmat-Nya semata kita bisa diberi kemudahan untuk menimba ilmu dan meniti jalan menuju kebahagiaan. Ingatah bahwa kebaikan ini memiliki kunci yaitu dengan terus belajar ilmu agama.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim). Pemahaman dalam agama ini mencakup ilmu tentang pokok-pokok ajaran Islam yang disebut dengan istilah tauhid, aqidah dan iman. Selain itu ia juga mencakup kewajiban setiap individu dalam beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah di mana pun dan kapan pun dia berada. Termasuk di dalamnya menjaga ibadah dan ketaatan pada saat belajar di bangku kuliah atau ketika berada di lingkungan kampus dan perguruan tinggi.
Anda yang telah diberikan anugerah oleh Allah dengan belajar agama sebelumnya di pesantren atau sekolah-sekolah Islam dengan manhaj yang lurus maka bersyukurlah kepada Allah dengan cara menjaga nikmat hidayah ini; jangan sampai ia lenyap dan hancur gara-gara pergaulan dan berbagai bentuk gaya hidup dan pemikiran sesat bin nyleneh yang liar bertebaran di atmosfer kehidupan mahasiswa.
Dalam kondisi semacam inilah patut kiranya kita kembali merenungkan kewajiban kita sebagai hamba Allah, untuk beribadah kepada-Nya setiap hari dan di mana saja. Karena inilah tujuan hidup kita sebagai manusia. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56)
Tentu ibadah ini memiliki makna yang sangat luas. Karena ia mencakup segala hal yang dicintai dan diridhai oleh Allah, berupa ucapan dan perbuatan; yang tampak maupun yang tersembunyi. Ibadah yang wajib dan ada pula ibadah yang bersifat sunnah/tambahan. Yang wajib misalnya sholat lima waktu sehari semalam, berbakti kepada orang tua, berkata jujur, menjaga amanah, berbuat baik kepada tetangga dan menghormati orang yang lebih tua dan lebih berilmu. Ini semua adalah termasuk ibadah yang akan semakin menambah hidup kita menjadi bahagia.
Termasuk ibadah yang harus kita jaga -apalagi bagi kaum muda dan mahasiswa- adalah dzikir kepada Allah, membaca al-Qur’an, menimba ilmu agama, menghadiri majelis taklim, menjauhi hal-hal yang diharamkan, tidak suka membicarakan aib orang lain sesama muslim, menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak boleh dilihat, dan menjauhi kawan-kawan yang menjauhkan dari ibadah kepada Allah. Inilah perkara yang harus diingat dan diperhatikan oleh para mahasiswa muslim di mana pun berada.
Benar, tidaklah ringan perjuangan untuk menundukkan hawa nafsu dan menjaga pikiran dari hal-hal yang merusak hati dan akal sehat manusia. Inilah bentuk jihadun nafs; perjuangan untuk melaklukkan hawa nafsu. Dan hawa nafsu yang dimaksud adalah berbagai keinginan terlarang yang diharamkan di dalam Islam. Tercakup pula di dalamnya berbagai pemikiran dan gaya hidup yang bertentangan dengan Islam apakah itu yang disebut sekulerisme, hedonisme, materialisme, komunisme, paganisme, dsb.
Inilah perjuangan yang harus anda menangkan. Anda boleh bercita-cita kuliah sampai S-3 dengan prestasi yang sangat memuaskan. Akan tetapi jangan lupa untuk terus belajar ilmu agama dan menambah keimanan dengan bergaul dengan ahli ilmu dan orang-orang yang bertakwa. Jangan sampai anda sangat cerdas dalam ilmu dunia tetapi dalam hal agama tidak tahu apa-apa. Allah mencela orang kafir gara-gara mereka mengetahui perkara yang lahiriah dari kehidupan dunia tetapi mereka melalaikan perkara-perkara penting yang menjadi sebab kebahagiaan mereka di akhirat sana…
Semoga sedikit faidah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca terutama para mahasiswa baru yang mulai mengenal dunia kampus dan bermukim di kota Yogyakarta; semoga Allah berkahi para pemuda kaum muslimin dan Allah muliakan kota ini dengan tauhid dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam….
Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com
0 Komentar