Puasa

Penguat Iman di Musim Kebaikan

Bismillah.

Salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah banyaknya faktor pendorong dan unsur penguat keimanan. Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa di bulan Ramadhan inilah Allah mewajibkan kaum muslimin untuk berpuasa secara bersama-sama. Di sisi lain, ibadah puasa memberikan pengaruh kuat dalam mengendalikan hawa nafsu manusia. Sementara jalan menuju surga biasanya diliputi hal-hal yang tidak disukai oleh hawa nafsu.

Ibadah puasa bukan saja melatih keikhlasan dan kesabaran, bahkan ia juga menempa akhlak dan ketakwaan. Takwa mencakup menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah puasa menjaga seorang mukmin dari ucapan dan perbuatan yang merusak imannya. Karena itulah ibadah puasa diperintahkan sebagai sarana untuk mencapai derajat takwa yang sangat mulia. Seperti halnya ibadah kurban disyariatkan dalam rangka membuahkan ketakwaan hati, bukan sekedar menyembelih atau mengorbankan harta.

Bulan Ramadhan bukan saja memperkuat iman, tetapi ia juga akan membentengi diri dari segala bentuk tipu daya setan. Karena puasa akan mempersempit jalan setan di dalam tubuh anak Adam. Puasa juga melindungi seorang insan dari kelalaian, karena sepanjang hari ia dituntut ingat kepada Allah dengan ibadah puasa yang ia jalankan. Ia menahan lapar dan haus karena Allah. Ia tinggalkan sesuatu yang dia sukai demi menjalankan perintah Tuhannya.

Ramadhan pun akan menumbuhkan benih-benih amal salih dan perbuatan ihsan. Karena orang yang merasakan pedihnya lapar dan haus akan tumbuh dalam dirinya empati kepada saudaranya yang tertimpa kesulitan dan kesempitan. Apabila dengan sholat ia membuktikan penghambaannya kepada Allah, maka dengan puasa ia memberikan perhatian dan kepedulian kepada sesama. Karena itulah di akhir Ramadhan disyariatkan untuk menunaikan zakat fitri dalam rangka memberikan makanan bagi orang-orang miskin dan menyucikan jiwanya dari sifat kikir.

Puasa Ramadhan juga akan memperkuat rasa takut kepada Allah. Karena dengan puasa ia berusaha menyelamatkan dirinya dari hukuman Allah. Karena itulah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut puasa sebagai perisai yang melindungi hamba dari panasnya api neraka. Puasa juga memperkokoh kecintaan kepada negeri akhirat dan harapan untuk berjumpa dengan-Nya. Tatkala seorang hamba melaksanakan ibadah puasa dengan penuh iman dan pengharapan atas pahala. Sebagaimana puasa akan membuahkan kecintaan kepada Allah; tatkala seorang mukmin mendahulukan apa yang dikehendaki oleh Allah daripada apa-apa yang diinginkan oleh hawa nafsunya.

Inilah diantara sebab dan faktor yang menjadikan Ramadhan sebagai tempat persemaian amal salih dan tumbuhnya berbagai benih kebaikan dalam diri kaum muslimin. Sudah selayaknya kita menggunakan waktu di bulan yang penuh kebaikan ini dengan iman dan amal salih. Menjaga lisan, pendengaran dan penglihatan dari segala hal yang dilarang dalam agama. Menjaga hati dari kotoran dan perusak penghambaan kepada ar-Rahman….

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *