AqidahManhaj

Menjalankan Tugas

Bismillah.

Seorang muslim menjalani kehidupan di dunia dengan mengikuti bimbingan wahyu. Allah tidak membiarkan hamba-Nya kebingungan dan hanyut dalam kegelapan. Allah utus para rasul dan turunkan kitab-kitab untuk memandu perjalanan hidup manusia.

Sebagian ulama mengatakan; ‘Risalah datang dari Allah, kewajiban rasul adalah menyampaikan, sedangkan kewajiban kita adalah pasrah mengikuti tuntunan’. Sungguh ini merupakan kaidah agung yang patut untuk selalu kita ingat dan dakwahkan. Bahwa kita wajib untuk tunduk kepada aturan dan petunjuk Allah.

Hal itu sama sekali bukan karena Allah membutuhkan kita. Akan tetapi kita lah yang membutuhkan pertolongan dan perlindungan-Nya. Karena langit dan bumi beserta segala isinya adalah ciptaan Allah. Allah yang paling mengetahui apa yang baik dan yang buruk bagi alam semesta. Dari sana kita pun memahami bahwa kebahagiaan hanya akan diperoleh manusia yang mau tunduk kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidak pantas bagi seorang mukmin lelaki dan perempuan apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara kemudian masih ada bagi mereka pilihan lain dalam urusan mereka…” (al-Ahzab : 36). Merupakan keniscayaan bagi hamba untuk mematuhi perintah Rabbnya. Karena dengan menyelisihi dan menyimpang dari ajaran-Nya hanya akan menambah hidup semakin sengsara…

Orang yang lebih mengedepankan akal dan perasaannya untuk memilih jalan hidup sehingga berpaling dari ajaran Islam, maka sesungguhnya dia telah meniti jalan kehancuran. Jalan yang telah menghempaskan para pendahulu kesesatan celaka dan mendapat murka, itulah jalan Fir’aun, jalan Qarun, Abu Jahal, Abu Lahab, Abdullah bin Ubay bin Salul dan para gembong kesesatan lainnya.

Adapun orang yang menundukkah hati dan pikirannya kepada cahaya risalah maka dia bersama rombongan pejuang keimanan di sepanjang zaman; dari sejak para nabi hingga para pelaku kesalihan dan ketakwaan. Mereka itulah wali-wali Allah. Allah berikan pertolongan dan perlindungan kepada mereka. Allah keluarkan mereka dari berlapis kegelapan menuju cahaya yang terang-benderang.

Allah begitu sayang kepada anda. Allah tidak biarkan ada kebingungan mencari jalan kebenaran. Sungguh telah jelas mana petunjuk dan mana kesesatan. Jalan kebenaran ada pada tauhid dan ketaatan. Ingkar kepada thagut dan konsisten beribadah kepada Allah, menyucikan diri dari segala bentuk kemusyrikan. Inilah kandungan makna dari kalimat syahadat yang setiap hari diucapkan umat Islam.

Mereka tidak akan mempersembahkan ibadah kecuali kepada Allah, dan mereka tidak akan menjalankan ibadah kecuali dengan mengikuti ajaran dan bimbingan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah tugas kita sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang pilihan. Kalau bukan karena petunjuk dan bantuan Allah maka kita tidak akan pernah bisa menjalankan ketaatan dan mengabdi kepada Rabb pencipta seru sekalian alam.

Kesempatan untuk memperbaiki masih terbuka. Jangan anda biarkan setan menjerumuskan anda dalam kehinaan dan kesengsaraan. Sebagaimana yang telah menimpa banyak insan. Mereka lari meninggalkan penghambaan kepada ar-Rahman, sehingga pada akhirnya mereka pun terjebak dalam pengabdian kepada nafsu dan setan.

Mintalah kepada Allah keteguhan hati. Mintalah kepada-Nya hidayah sepanjang hari. Mintalah kepada-Nya ilmu yang bermanfaat, hati yang khusyu’, dan ketakwaan hakiki. Sebab tiada yang bisa selamat dalam menghadapi cobaan kehidupan dunia ini kecuali mereka yang Allah beri taufik dan pertolongan. Wallahul musta’aan.

Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *