Dakwah IslamNasehat

Mega Proyek Kejahatan

Bismillah.

Salah satu tujuan agung dakwah Islam adalah memberantas segala bentuk kezaliman. Di dalam pernyataan para pendiri bangsa ini pun telah ditegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan. Kezaliman dalam agama Islam merupakan bentuk kejahatan yang bertingkat-tingkat.

Para ulama membagi ada 3 bentuk kezaliman; zalim terhadap diri sendiri -dengan berbuat dosa dan tidak menunaikan hak diri-, zalim terhadap orang atau pihak lain -dengan melanggar haknya- dan yang ketiga adalah zalim terhadap hak-hak Allah Rabb alam semesta.

Bentuk kezaliman yang ketiga -yaitu syirik- adalah bentuk kezaliman terberat dalam syari’at seluruh para rasul. Hal itu disebabkan bahwa ibadah merupakan murni hak Allah; tidak ada yang berhak menerima atau ,mendapatkan persembahan ibadah selain-Nya. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya syirik itu benar-benar kezaliman yang sangat besar.” (Luqman : 30)

Oleh sebab itulah setan dan bala tentaranya sangat berambisi untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Berbagai cara dan jalan ditempuhnya, mulai dari godaan dan rayuan syahwat hingga terpaan dan badai syubhat. Gelombang fitnah bertubi-tubi diarahkan kepada pemikiran dan gaya hidup bani Adam. Karena itulah Allah memperingatkan manusia bahwa setan adalah musuhnya maka seharusnya dia menjadikan setan itu sebagai musuhnya; artinya jangan menjadikan setan sebagai teman atau bahkan pimpinan!

Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36). Umar bin Khattab menafsirkan salah satu bentuk thaghut adalah Iblis; karena dia lah gembong utama segala bentuk kezaliman dan kejahatan. Disebutkan dalam hadits sahih riwayat Muslim bahwa Iblis meletakkan singgasananya di atas lautan lalu dia mengutus pasukannya setiap hari untuk menebar fitnah/kerusakan di tengah manusia.

Semenjak Allah menciptakan Adam dan Hawa maka Iblis pun menaruh hasad; dia tidak suka atas nikmat dan keutamaan yang Allah berikan kepada Adam. Iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Adam; dengan alasan dirinya tercipta dari api sementara Adam dari tanah. Dia mengatakan ‘ana khoirun minhu’ artinya ; aku lebih baik darinya. Inilah kesombongan dan keangkuhan Iblis di hadapan Allah. Iblis pun bersumpah di hadapan Allah untuk menyesatkan anak keturunan Adam dan ia berdoa kepada Allah untuk ditunda kematiannya hingga datangnya hari kebangkitan/kiamat.

Kezaliman demi kezaliman diajarkan oleh setan kepada wali-walinya. Mereka yang menjadikan setan sebagai pujaan dan sesembahan. Mereka yang lebih memilih sihir dan perdukunan di atas wahyu Allah dan petunjuk para rasul ‘alaihimus salam. Karena itulah sebagian sahabat ada juga yang menafsirkan thaghut dengan makna kuhhan/yaitu para dukun atau paranormal. Mereka yang mengaku mengetahui ilmu ghaib; padahal tidak ada yang mengetahuinya selain Allah…

Dalam rangka menghadapi makar dan rencana jahat Iblis inilah Allah mengutus para nabi dan rasul dari sejak rasul yang pertama yaitu Nuh ‘alaihis salam hingga nabi dan rasul terakhir yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para rasul menyeru manusia untuk meninggalkan penghambaan kepada makhluk menuju penghambaan kepada Rabb penguasa seluruh makhluk. Inilah dakwah tauhid yang akan mengentaskan manusia dari berlapis kegelapan menuju cahaya iman yang terang-benderang…

Dengan latar belakang itulah setan dari kalangan jin dan manusia selalu mengibarkan bendera permusuhan kepada dakwah tauhid dan pemurnian aqidah. Berbagai julukan dan tuduhan dilontarkan demi menjauhkan manusia dari jalan-jalan hidayah dan kebenaran Islam. Bahkan para nabi pun mereka juluki sebagai tukang sihir atau orang gila! Subhanallah…

Saudaraku yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk membangun benteng pertahanan yang kokoh dan kuat dalam menghadapi tipu daya dan gempuran fitnah dari setan. Terlebih lagi pada bulan ini Allah membelenggu setan-setan dari kalangan jin, Allah membuka semua pintu surga dan menutup semua pintu neraka. Akan tetapi hal itu tidak akan bermanfaat bagi orang yang kafir dan berpaling dari hidayah Allah.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang menentang rasul setelah jelas baginya petunjuk; dan dia lebih memilih selain jalan orang-orang yang beriman niscaya Kami akan biarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan yang dia pilih dan Kami akan masukkan dia ke dalam neraka Jahannam; dan sungguh neraka Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (an-Nisaa’ : 115)

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *