Dakwah IslamSabar

Ketetapan ar-Rahman

Bismillah.

Diantara perkara yang tidak boleh diragukan oleh seorang muslim adalah bahwa kebenaran yang datang dari Allah pasti akan mendapatkan kemenangan dan kejayaan, walaupun dalam perjalanan ia sering berhadapan dengan pendustaan dan penolakan-penolakan.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Nuniyah-nya :

والحق منصور وممتحن فلا … تعجب فهذي سنة الرحمن

Kebenaran ini pasti ditolong dan tetap harus diuji, maka janganlah anda

heran, sebab inilah ketetapan/takdir dari ar-Rahman…

Dalam perjalanan dakwah Islam kita mengetahui bahwa dakwah tauhid ini tidak pernah sepi dari ujian dan cobaab, bahkan tantangan, hambatan dan permusuhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Waraqah bin Naufal kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa tidaklah ada seorang pun yang datang membawa suatu ajaran dan ajakan sebagaimana yang beliau bawa kecuali pasti dimusuhi atau disakiti.

Karena itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah telah menyebutkan salah satu perkara yang wajib untuk kita pelajari adalah bersabar dalam menghadapi gangguan di jalan dakwah ini.

Begitu pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah telah menegaskan bahwa dengan modal kesabaran dan keyakinan akan diraih derajat kepemimpinan/teladan di dalam agama.

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwa sabar yang terpuji itu jika memenuhi tiga syarat; lillah/karena Allah yaitu harus ikhlas bukan riya’, ma’allah yaitu bersama jalan Allah di atas tuntunan bukan dalam bid’ah, dan yang ketiga billah yaitu dengan memohon pertolongan Allah tidak ujub atau bersandar kepada diri sendiri.

Oleh sebab itulah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mensifati kaum beriman dengan dua karakter; sabar ketika menghadapi musibah dan cobaan, dan syukur ketika mendapatkan nikmat dari Allah. Hidayah yang Allah berikan kepada kita merupakan nikmat agung yang wajib untuk kita syukuri setiap hari. Sementara cobaan dan ujian adalah warna yang selalu menghiasi perjalanan hidup manusia; yang menuntut kita untuk sabar dalam menghadapinya.

Sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya. Ini merupakan bentuk sabar yang paling utama dan paling wajib dalam hidup seorang hamba. Adapun musibah dan bencana yang menimpa dalam hal dunia maka kesabaran tidak boleh lepas darinya supaya musibah itu bisa mendatangkan segudang pahala.

Semoga Allah beri taufik kita untuk menjadi orang yang sabar ketika tertimpa musibah dan cobaan dan untuk menjadi hamba yang pandai mensyukuri nikmat Allah yang begitu banyak di hadapan kita.

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *