Kehidupan Baru

Bismillah.

Orang-orang hari ini mulai sibuk membicarakan masalah ‘new normal’ atau kondisi normal yang baru -di tengah terpaan wabah yang melanda dunia- yang mulai dicanangkan oleh pemerintah secara bertahap.

Apa yang ingin kita bahas di sini bukanlah keadaan itu. Biarlah yang membahasnya para ahli di bidangnya dan mereka yang berkompeten dan memiliki wewenang dan kapastitas untuk itu.

Yang ingin sedikit kita singgung adalah kehidupan baru yang akan kita jalani setelah kematian. Kehidupan di alam barzakh dan kehidupan di alam akhirat. Ya, kita semua pasti akan menjumpai kehidupan itu.

Sedikit banyak kita tentu masih ingat bahwa kematian itu merupakan pintu gerbang menuju alam akhirat. Alam yang pada akhirnya akan membawa manusia ke surga atau ke neraka. Yang bahagia akan menetap di surga, dan yang celaka akan menetap di neraka.

Oleh sebab itu wajib bagi setiap insan untuk menempuh jalan penghambaan kepada Allah hingga ajal menjemput. Allah berfirman (yang artinya), “Dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu keyakinan/kematian.” (al-Hijr : 99)

Allah juga berfirman (yang artinya), “Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian; Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (al-Baqarah : 21)

Ibadah kepada Allah adalah bekal yang harus kita siapkan sebelum kematian itu menghampiri dan nyawa berada di tenggorokan. Ibadah kepada Allah diwujudkan dengan tunduk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan sembahlah Allah, dan janganlah kalian mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun.” (an-Nisaa’ : 36)

Perintah Allah yang paling besar adalah tauhid; karena tauhid inilah intisari dan pokok ajaran agama Islam. Tauhid yaitu mengesakan Allah dalam beribadah. Mempersembahkan ibadah kepada Allah semata dan meninggalkan syirik kepada-Nya.

Larangan Allah yang paling besar adalah syirik; karena syirik merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah bagi pelakunya yang meninggal dalam keadaan belum bertaubat darinya. Syirik adalah beribadah kepada selain Allah di samping ibadahnya kepada Allah.

Syirik menyebabkan amal-amal kebaikan menjadi lenyap dan sia-sia. Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu; Jika kamu berbuat syirik pasti akan lenyap amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (az-Zumar : 65)

Kehidupan baru yang akan ditemui oleh manusia setelah kematiannya itu dimulai di alam barzakh yaitu di dalam kuburnya. Ketika itu akan ditanyakan kepadanya; Siapa Rabbmu, Apa agamamu, dan Siapa Nabimu. Yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini hanyalah orang beriman.

Maka apakah kita sudah menyiapkan jawaban untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini? Dan perlu kita sadari bahwa kemampuan menjawab pertanyaan ini diperoleh dengan aqidah dan amalan yang kita wujudkan dalam kehidupan dunia ini. Bukan sekedar teori atau wawasan dan hafalan… Tetapi ilmu yang membuahkan amalan…

Semoga Allah berikan kita keteguhan dalam menghadapi kehidupan yang baru itu dengan modal keimanan dan tauhid. Karena tanpa iman dan tauhid perjalanan hidupnya di akhirat hanya akan mengantarkannya menuju kesengsaraan dan kehancuran… Allahul musta’aan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *