AqidahBelajar Jarak JauhTauhid

Suplemen Ushul Tsalatsah # 2

Bismillah.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, Kitab Ushul Tsalatsah (tiga landasan utama) ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali at-Tamimi rahimahullah. Beliau dilahirkan pada tahun 1115 H dan wafat pada tahun 1206 H.

Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dibangun di atas sikap ittiba’/mengikuti al-Kitab dan as-Sunnah serta berjalan di atas manhaj pendahulu umat ini yaitu para sahabat radhiyallahu’anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Beliau tidaklah datang membawa sesuatu yang baru dan menyelisihi jalan mereka. Oleh sebab itulah tidak semestinya dan tidaklah tepat apabila dakwah beliau dan orang-orang yang memetik faidah dari dakwahnya disifati dengan Wahhabiyah. Karena penisbatan kepada pribadi tertentu hanyalah dilakukan terhadap orang-orang yang mendatangkan sesuatu yang baru. Padahal beliau tidaklah membawa hal-hal yang baru. Sesungguhnya julukan Wahhabiyah hanya muncul dari orang-orang yang tidak diberi taufik untuk mengikuti jalan yang lurus ini demi membuat orang lari dari dakwah yang penuh berkah ini.

Risalah ini membahas tentang sebuah landasan penting diantara pokok-pokok agama Islam yaitu akidah. Sudah menjadi kebiasaan para ulama untuk memberikan perhatian terhadap tulisan-tulisan ringkas seperti ini. Dimana mereka berusaha untuk menulisnya, bersusah payah untuk meringkas materinya dan menyusunnya sedemikian rupa. Kemudian setelah itu mereka pun berusaha untuk mengajarkannya untuk dihafalkan oleh murid-muridnya. Hal itu dengan tujuan supaya materi-materi ini menjadi pokok-pokok ilmu yang tertanam di dalam diri mereka serta menjadi simpanan faidah yang mereka akan bisa memetik pelajaran darinya dan menebarkan faidah darinya. Memulai belajar dengan tulisan-tulisan ringkas semacam ini adalah pondasi bagi para penimba ilmu. Maka seorang penimba ilmu seharusnya memulai belajar sedikit demi sedikit. Dia mengambil materi-materi dasar dan pokok-pokoknya dan bertahap dalam mempelajarinya.

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh hafizhahullah menekankan di dalam mukadimah syarahnya terhadap kitab Ushul Tsalatsah ini, bahwa risalah ini adalah berisi matan (teks pelajaran) yang ringkas. Karena sesungguhnya ilmu ini tidak bisa diraih hanya dengan sekali asupan. Akan tetapi ilmu ini hanya akan bisa diraih seiring dengan proses belajar siang dan malam. Sebagaimana dikatakan oleh Imam az-Zuhri rahimahullah, Barangsiapa yang menginginkan ilmu secara sekejap dalam jumlah besar maka niscaya ia akan lenyap secara cepat. Sesungguhnya ilmu itu akan diraih seiring dengan perjalanan siang dan malam. Inilah cara yang benar. Ilmu akan bisa diperoleh dengan cara memulai dari perkara-perkara yang dasar sebelum masalah-masalah yang besar.

Tiga landasan utama yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah itu mencakup; mengenal Allah, mengenal Islam dengan dalil, dan mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketiga perkara inilah yang kelak akan ditanyakan kepada setiap insan apabila dia telah diletakkan di dalam kuburnya. Dan tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan kubur itu melainkan orang yang menjalani hidupnya di alam dunia dengan tauhid dan keimanan. Allah berfirman (yang artinya), Allah akan memberikan keteguhan kepada orang-orang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia dan di akhirat…” (Ibrahim : 27)

Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk menimba ilmu dan mengamalkannya. Wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil alamin.

Referensi :

Syarh Ushul Tsalatsah, Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah

Syarh Ushul Tsalatsah, Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh hafizhahullah

Kutub wa Rasail Abdil Muhsin, Syaikh Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullah

Penyusun : Redaksi al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *