AqidahBelajar Jarak Jauh

Kandungan Islam

Bismillah.

Para ulama menjelaskan tentang makna islam, bahwa islam itu merupakan sikap pasrah kepada Allah dengan bertauhid, tunduk kepada-Nya dengan penuh ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya.

Pengertian ini pada dasarnya merupakan kesimpulan dan rangkuman dari berbagai dalil dari al-Qur’an maupun as-Sunnah. Sebagaimana telah diketahui bahwa seluruh nabi dan rasul berada di atas satu aqidah dan satu agama yaitu Islam. Mereka semua mengajak kepada tauhid.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Kami utus seorang pun rasul sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada ilah/sesembahan yang benar selain Aku, maka sembahlah Aku.” (al-Anbiya’ : 25)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang taat kepada rasul itu sesungguhnya dia telah taat kepada Allah.” (an-Nisa’ : 80)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan mereka tidaklah diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan agama/amal untuk-Nya dengan hanif/bertauhid, dan supaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan itulah agama yang lurus.” (al-Bayyinah : 5)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia pasti akan termasuk golongan orang yang merugi.” (Ali ‘Imran : 85)

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka benar-benar Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang pun penolong.” (al-Ma-idah : 72)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu; benar-benar jika kamu berbuat syirik pasti akan lenyap semua amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (az-Zumar : 65)

Allah berfirman (yang artinya), “Sungguh telah ada bagi kalian teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang bersamanya, yaitu ketika mereka berkata kepada kaumnya : Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa-apa yang kalian sembah selain Allah… ” (al-Mumtahanah : 4)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidak pantas bagai seorang mukmin lelaki maupun perempuan apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara kemudian masih ada bagi mereka pilihan yang lain dalam urusan mereka. Barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan rasul-Nya sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat nyata.” (al-Ahzab : 36)

Allah berfirman (yang artinya), “Sekali-kali tidak, demi Rabbmu; mereka belumlah beriman sampai mereka menjadikan kamu (rasul) sebagai hakim/pemutus perkara dalam apa-apa yang diperselisihkan diantara mereka, kemudian mereka tidak mendapati dalam hati mereka rasa sempit terhadap keputusan yang telah kamu berikan, dan mereka pun pasrah dengan sepenuhnya.” (an-Nisaa’ : 65)

Wallahu a’lam bish shawaab.

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *