Pelajaran Berharga dari Abdullah bin ‘Ukaim

Bismillah.

Abdullah bin ‘Ukaim rahimahullah, beliau disebut oleh para ulama sebagai mukhadhram; yaitu orang yang hidup di masa jahiliyah kemudian masuk Islam tetapi tidak berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Thabaqah/tingkatan mereka berada diantara tingkatan sahabat dan tabi’in. Ibnu Hajar menegaskan bahwa tingkatan mukhadhram adalah termasuk pada jajaran pembesar tabi’in (lihat Tanbih Dzawil Fithan, hlm. 100 karya Syaikh Abdul Malik Ramadhani dan Kutub wa Rasa’il Abdil Muhsin, 3/282 karya Syaikh Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahumallah)

(lebih…)

Mewaspadai Benih-Benih Pemberontakan

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan :

Memberontak kepada penguasa bukan terbatas pada pemberontakan dengan senjata saja. Akan tetapi pemberontakan itu bisa dengan senjata dan bisa dengan lisan. Bahkan seorang lelaki yang mengatakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berbuat adillah” (HR. Bukhari dan Muslim) ini juga disebut sebagai pemberontak (khawarij). Hal itu disebabkan dia mengingkari hukum/ketetapan rasul dan mengingkari hukum itu dengan terang-terangan. Padahal sebenarnya dia dusta dalam hal itu, karena Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling adil.

(lebih…)

Beramal Sebelum Datangnya Fitnah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersegaralah beramal sebelum datangnya fitnah-fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seorang masih beriman tetapi di sore harinya menjadi kafir. Atau pada sore hari beriman tetapi keesokan harinya menjadi kafir. Dia menjual agamanya demi mencari perhiasan/kesenangan dunia.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)

(lebih…)

Pengaruh Aqidah terhadap Manhaj Dakwah

Bismillah.

Satu hal yang diyakini oleh kaum muslimin, bahwa amalan hati memiliki pengaruh kuat terhadap amalan lahiriah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhuma yang menjelaskan pentingnya hati bagi amalan, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah jantung.” (HR. Bukhari dan Muslim).

(lebih…)