Allah berfirman :
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا [هود: 112].
“Istiqomahlah kamu sebagaimana yang diperintahkan kepadamu dan orang-orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kalian melampaui batas.” (Hud : 112)
Allah berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [الأحقاف: 13، 14].
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka istiqomah maka tidak ada rasa takut bagi mereka dan tidak perlu mereka bersedih. Mereka itulah penduduk surga dan mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka amalkan.” (al-Ahqaf : 13-14)
Allah berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ [الحجر: 99].
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu keyakinan/maut.” (al-Hijr : 99)
Saudaraku yang dirahmati Allah, istiqomah adalah perkara yang sangat agung di dalam Islam. Orang yang istiqomah di atas tauhid hingga ajal tiba maka ia akan meraih kebahagiaan surga yang tiada tara.
Sebagaimana kita ketahui bahwa amal yang diterima oleh Allah adalah :
- amal yang ikhlas, bukan amal yang tercampuri riya’ atau ujub
- amal yang sesuai tuntunan, bukan amalan yang bid’ah
- amal yang dilandasi iman dan tauhid, tidak tercampuri syirik akbar/kekafiran akbar
Oleh sebab itu wajib bagi seorang muslim untuk menjaga amal-amalnya agar tetap ikhlas, tetap sesuai dengan tuntunan, dan tidak terserang oleh kekafiran atau syirik dan kemunafikan akbar.
Istiqomah sebagaimana diterangkan para ulama adalah dengan menetapi jalan tauhid dan menjauhkan diri dari syirik. Sebagaimana tafsiran Abu Bakar ash-Shiddiq bahwa mereka yang istiqomah yaitu orang-orang yang tidak berbuat syirik sama sekali.
Istiqomah setelah Ramadhan bukan perkara yang sepele. Hal itu tidak mungkin diwujudkan kecuali dengan bantuan dari Allah. Oleh karenanya kita selalu memohon bimbingan dan bantuan dari Allah agar dimudahkan melakukan ketaatan, ibadah, dan syukur kepada-Nya.
Setiap hari kita pun meminta kepada Allah tambahan hidayah dan keteguhan di atas hidayah. Kita meminta kepada Allah ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima, dan rizki yang baik. Kebutuhan kita kepada ilmu dan amal adalah kebutuhan yang sangat mendesak.
Orang yang meniti jalan yang lurus dan istiqomah bukan saja mereka yang terjauhkan dari syirik tetapi mereka juga melandasi amalnya dengan ilmu dan terus berupaya mengamalkan ilmu yang telah mereka dapatkan. Dengan demikian, untuk bisa istiqomah seorang harus terus berdoa, menimba ilmu agama, dan menjauhkan diri dari dosa-dosa.
Tidak akan bisa istiqomah badannya kecuali jika hatinya istiqomah, dan tidak akan bisa istiqomah hatinya kecuali orang yang senantiasa berusaha menjaga lisannya. Semoga Allah menjaga lisan dan anggota badan kita dari segala perbuatan keji dan sia-sia… Wallahul muwaffiq.
Yogyakarta, 3 Syawwal 1441 H / 26 Mei 2020
Ditulis di Kantor YPIA, Pogungrejo Sinduadi Mlati Sleman
# Tulisan ini terinspirasi dari tulisan berikut [klik]
0 Komentar