Manhaj

Kewajiban Berdakwah

Bismillah.

Diantara perkara penting yang banyak dilalaikan oleh manusia (baca : kaum muslim) adalah wajibnya mengajak menuju agama Allah. Wajibnya kita ikut berperan dalam mengarahkan dan menunjuki manusia untuk mengikuti ajaran Islam.

Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Inilah jalanku, aku menyeru menuju Allah di atas bashirah/hujjah yang nyata, inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku…” (Yusuf : 108)

Allah telah menjadikan keutamaan pada umat ini adalah dengan menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran. Allah berfirman (yang artinya), “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr : 1-3)

Saling menasihati dalam kebenaran menjadi sarana untuk menepis fitnah syubhat, sedangkan saling menasihati untuk menetapi kesabaran merupakan sarana untuk melindungi diri dari terpaan fitnah syahwat. Sebagaimana sifat ilmu yang bermanfaat ia bisa menyingkirkan 2 jenis penyakit hati ini; yaitu penyakit subhat/kerancuan pemahaman dan penyakit syahwat/keinginan terhadap hal yang diharamkan.

Allah memenangkan umat Islam ini di atas musuh-musuhnya adalah dengan bekal ilmu yang bermanfaat dan ama salih, dengan berbekal keyakinan dan kesabaran. Oleh sebab itu para ulama menjelaskan bahwa dengan modal kesabaran dan keyakinan itulah akan tercapai derajat imamah/teladan dan pemimpin di dalam agama. Sebagaimana Allah telah mengangkat para imam pada umat terdahulu disebabkan mereka senantiasa berhias dengan kesabaran dan senantiasa meyakini kebenaran ayat-ayat Allah.

Allah melaknat orang-orang kafir dari kalangan bani Isra’il disebabkan kedurhakaan yang mereka perbuat dan tindakan yang selalu melampaui batas, hal itu timgbul akibat mereka tidak menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar dengan benar. Orang-orang yang menyembunyikan keterangan-keterangan dan petunjuk yang telah diturunkan oleh Allah kepada mereka -setelah Allah menjelaskan kebenaran itu di dalam kitab suci mereka- mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan oleh segenap makhluk yang melaknat…

Oleh sebab itu kebaikan umat ini bukan terbatas pada kegiatan mereka dalam mempelajari al-Qur’an dan merenungkan ajarannya, tetapi ia juga mencakup kewajiban untuk mengajarkan ilmu ini kepada umat manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang terbaik diantara kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Menyembunyikan ilmu termasuk dosa besar yang menyebabkan datangnya kemurkaan Allah dan hukuman-Nya. Apalagi jika yang disembunyikan itu adalah ilmu yang paling utama dan paling wajib untuk diterangkan kepada manusia dengan sejelas-jelasnya. Oleh sebab itu menjadi kewajiban para ulama dan penimba ilmu untuk menyebarkan dakwah tauhid ini kepada segenap manusia. Inilah diantara sebab utama datangnya rahmat Allah dan tersebarnya hidayah dan keamanan di tengah manusia…

Apabila kewajiban menimba ilmu dan mengajarkannya ini ditelantarkan maka berbagai malapetaka dan kehinaan akan menimpa kaum muslimin. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat sebagian kaum dengan sebab Kitab (al-Qur’an) ini dan akan merendahkan sebagian kaum yang lain dengan sebab itu pula.” (HR. Muslim)

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *