Bismillah.

Diantara pelajaran penting dan mendasar yang sering dinasihatkan oleh para ulama adalah bahwa ilmu agama Islam ini dibangun di atas pondasi kasih sayang. Kasih sayang antara pengajar dan pendakwah dengan pelajar dan objek dakwah.

Oleh sebab itu kita jumpai para ulama rabbani adalah orang-orang yang paling sering mendoakan kebaikan bagi pelajar, penimba ilmu dan masyarakat yang didakwahinya.

Dalam hadits sahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَن لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ

“Barangsiapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

الرَّاحمونَ يرحمُهُمُ الرَّحمنُ

 ارحَموا من في الأرضِ يرحَمْكم من في السَّماءِ

“Orang-orang yang penyayang maka akan disayangi oleh ar-Rahman/Allah, sayangilah yang di muka bumi niscaya akan menyayangi kalian [Dzat] Yang berada di atas langit.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad disahihkan al-Albani)

Syaikh Shalih alu Syaikh hafizhahullah menjelaskan dalam Syarahnya terhadap Ushul Tsalatsah :

قال العلماء:

 سبب ذلك أن مبنى هذا العلم الرحمة،و نتيجته الرحمة في الدنيا،و غايته الرحمة في الآخرة

“Para ulama menjelaskan bahwa sebab hal itu -yaitu mengapa para ulama hadits meriwayatkan hadits ini kepada para murid yang meminta ijazah dari mereka- ialah karena ilmu agama ini dibangun di atas rahmat/kasih sayang, buahnya adalah rahmat di dunia dan puncaknya adalah rahmat di akhirat (surga dan ampunan Allah, pent).” (sumber : Syarh Tsalatsah al-Ushul, hal. 13 link kitab di website beliau : https://saleh.af.org.sa/sites/default/files/books/08_0.pdf)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ولا يَرْحَمُ اللَّهُ مِن عِبادِهِ إلَّا الرُّحَماءَ

“Dan Allah tidaklah merahmati hamba-hamba-Nya (dengan rahmat yang khusus) kecuali kepada orang-orang yang memiliki sifat penyayang.” (HR. Bukhari)

Begitu pula para khotib jum’at sering mendoakan kebaikan kepada segenap jama’ah dalam kalimat yang begitu indah ‘sidang jumat rahimakumullah….’ yang di dalamnya terkandung doa agar kaum muslimin diberi rahmat oleh Allah. Sungguh menjadi bukti dan tanda yang sangat jelas tentang pentingnya kasih sayang dan rahmat Allah bagi manusia.

Kandungan doa rahmat ini sebagaimana diterangkan para ulama mencakup masa lalu dan masa depan. Makna doa ‘semoga Allah merahmatimu’ adalah semoga Allah mengampunimu atas segala dosa yang telah terjadi di masa lalu, dan semoga Allah berikan taufik kepadamu untuk terjaga dari keburukan di masa yang akan datang, keterangan ini bisa dilihat dalam Syarh Tsalatsah al-Ushul karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com


Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *