Kedudukan as-Sunnah dalam Islam

Bismillah.

Alhamdulillah berikut ini kami sajikan sebuah tautan untuk mengunduh rekaman kajian bersama Syaikh Shalih bin Abdillah al-Ushaimi hafizhahullah yang membahas sebuah risalah karya Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah yang bertema ‘Kedudukan as-Sunnah dalam Islam’.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Setan

Imam Ibnu ‘Ashim dan yang lainnya meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Setan berkata : Aku telah membinasakan manusia dengan dosa-dosa. Akan tetapi mereka membinasakanku dengan laa ilaha illallah dan istighfar. Ketika aku melihat hal itu aku pun menyebarkan di tengah mereka penyimpangan (hawa nafsu dan bid’ah). Sehingga mereka berbuat dosa namun tidak beristighfar. Karena mereka mengira bahwa dirinya melakukan perbuatan baik dengan sebaik-baiknya.” (lihat Ikramul Muwahhidin, hal. 9)

Baca Selengkapnya

Berpaling Ke Kanan atau Ke Kiri Setelah Sholat

Imam Bukhari rahimahullah membawakan hadits dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, beliau berkata, “Janganlah salah seorang dari kalian memberikan tempat sedikit pun bagi setan untuk merusak sholatnya. Dimana dia beranggapan bahwa wajib baginya ketika selesai sholat berpaling hanya dari arah kanan. Karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering sekali berpaling -menghadap jama’ah- dari arah kiri.” (HR. Bukhari no. 828)

Baca Selengkapnya

Diantara Jari Jemari Allah

Imam Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya dari Syahr bin Hausyab, dia berkata : Aku berkata kepada Ummu Salamah, “Wahai Ibunda kaum beriman, apakah doa yang paling banyak dibaca oleh  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di sisimu?” maka beliau menjawab, “Doa yang paling sering beliau baca adalah ‘Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘ala diinik’ yang artinya ‘Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu’.” Ummu Salamah mengatakan : Aku pun berkata, “Wahai Rasulullah, betapa seringnya anda berdoa dengan membaca ‘Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘ala diinik’?! Maka beliau pun menjawab, “Wahai Ummu Salamah, tidaklah ada seorang anak Adam melainkan hatinya berada diantara dua jari dari jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki akan Allah luruskan, dan siapa yang Allah kehendaki maka Allah akan simpangkan.” Mu’adz -seorang periwayat- pun membaca ayat (yang artinya), “Wahai Rabb kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami.” Hadits ini disahihkan al-Albani (lihat Sahih Sunan Tirmidzi, 3/447)

Baca Selengkapnya

Beramal Sebelum Datangnya Fitnah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersegaralah beramal sebelum datangnya fitnah-fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seorang masih beriman tetapi di sore harinya menjadi kafir. Atau pada sore hari beriman tetapi keesokan harinya menjadi kafir. Dia menjual agamanya demi mencari perhiasan/kesenangan dunia.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)

Baca Selengkapnya

Bacaan Setelah Keluar dari Kamar Mandi

Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila keluar dari kamar kecil maka beliau membaca غفرانك ‘Ghufroonaka’ -artinya “Kami mohon ampunan-Mu, ya Allah”– (HR. Abu Dawud, disahihkan al-Albani, lihat Sahih Sunan Abi Dawud, 1/19)

Baca Selengkapnya