Fatwa UlamaIlmu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Buta Huruf?

gambar

oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah

Suatu ketika Syaikh ditanya :

أسأل عن النبي صلى الله عليه وسلم هل كان يقرأ أم كان أمياً؟

“Saya bertanya mengenai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apakah beliau itu bisa membaca ataukah seorang yang buta huruf.”

Beliau menjawab :

النبي صلى الله عليه وسلم كان أمياً لقول الله تعالى (فأمنوا بالله ورسوله النبي الأمي) ولقوله تعالى (وما كنت تتلو من قبله من كتاب ولا تخطه بيمينك إذن لارتاب المبطلون)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulunya adalah seorang yang ummi/buta huruf. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala (yang artinya), “Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-Nya, seorang nabi yang ummi.” Dan juga firman-Nya (yang artinya), “Dan dahulu kamu tidaklah membaca suatu kitab pun dan tidak pula menulis dengan tangan kananmu, sebab kalau seperti itu -kamu bisa membaca dan menulis, pent- niscaya orang-orang yang menolak kebenaran itu akan layak merasa ragu.”

هو عليه الصلاة والسلام كان أمياً لا يقرأ ولا يكتب فلما نزل عليه القرآن صار يقرأ، ولكن هل كان يكتب؟ هذا موضع خلاف بين أهل العلم

Beliau ‘alaihis sholatu was salam dahulu adalah orang yang ummi/buta huruf, tidak bisa membaca maupun menulis. Lalu ketika turun kepada beliau al-Qur’an maka beliau pun bisa membaca. Akan tetapi apakah kemudian beliau juga bisa menulis? Hal ini diperselisihkan diantara para ulama.

فمنهم من قال إن النبي صلى الله عليه وسلم بعد أن أنزل عليه الوحي صار يقرأ ويكتب لأن الله إنما قيد انتفاء الكتابة قبل نزول القرآن، وما كنت تتلو من قبله من كتاب ولا تخطه بيمينك، وأما بعد ذلك فقد كان يكتب

Ada diantara ulama yang mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah turunnya wahyu maka beliau bisa membaca dan menulis. Karena Allah hanya membatasi ternafikannya kemampuan menulis dari beliau pada saat sebelum turunnya wahyu, sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Dan tidaklah kamu dahulu bisa membaca suatu kitab pun dan tidak pula menulis dengan tangan kananmu.” Adapun setelah itu beliau mampu untuk menulis.

ومن العلماء من قال إنه لم يزل عليه الصلاة والسلام غير كاتب حتى توفاه الله.

Meskipun demikian, sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa beliau ‘alaihish sholatu was salam tetap berada dalam keadaan tidak bisa menulis hingga beliau diwafatkan Allah.

Sumber : http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_668.shtml

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *