Kaidah Ibadah dari Surat al-Fatihah

Surat al-Fatihah mengandung pelajaran penting seputar makna dan hakikat ibadah. Di dalamnya terkandung pokok-pokok ibadah; yaitu cinta, takut, dan harap. Di dalamnya juga terkandung syarat diterimanya ibadah; yaitu harus ikhlas dan sesuai tuntunan. Di dalamnya juga terkandung ketetapan bahwa ibadah adalah hak Allah semata, tidak boleh menujukan ibadah kepada selain-Nya.

Baca Selengkapnya

Untaian Nasihat Ulama (8)

Bagian 8.
Memulai Perbaikan Dari Diri Sendiri

Pentingnya Mengingat Kematian

Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata, “Seandainya mengingat kematian berpisah dari hatiku maka aku benar-benar khawatir hatiku menjadi rusak.” (lihat Min A’lam as-Salaf [1/70])

Baca Selengkapnya

Macam-Macam Tauhid

Iman kepada Allah mencakup iman terhadap wujud Allah, iman terhadap rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya, dan asma’ wa shifat-Nya. Oleh sebab itu wajib mentauhidkan Allah dalam hal rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat (lihat keterangan Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad hafizhahullah dalam Kutub wa Rasa’il Abdil Muhsin, 3/28)

Baca Selengkapnya

Kajian Ighotsatul Lahfan Syaikh al-Fauzan

Kaum muslimin yang dirahmati Allah…

Berikut ini kami sajikan tautan untuk menyimak kajian bersama Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah yang membahas kitab Ighotsatul Lahfan min Masha’idi Syaithan karya Imam Ibnul Qayyim rahimahullah.

Baca Selengkapnya

Hakikat Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Kaum muslimin yang dirahmati Allah…

Berikut ini kami sajikan video rekaman kajian bersama Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah yang membahas ‘Hakikat Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab’.

Baca Selengkapnya

Untaian Nasihat Ulama (7)

Bagian 7.
Bahaya Syirik

Berhala di dalam Hati

Syaikh Abdullah bin Shalih al-‘Ubailan hafizhahullah mengatakan, “Ketahuilah, bahwa tauhid dan mengikuti hawa nafsu adalah dua hal yang bertentangan. Hawa nafsu itu adalah berhala, dan setiap hamba memiliki ‘berhala’ di dalam hatinya sesuai dengan kadar hawa nafsunya. Sesungguhnya Allah mengutus para rasul-Nya dalam rangka menghancurkan berhala dan supaya -manusia- beribadah kepada Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Bukanlah maksud Allah subhanahu adalah hancurnya berhala secara fisik sementara ‘berhala’ di dalam hati dibiarkan. Akan tetapi yang dimaksud ialah menghancurkannya mulai dari dalam hati, bahkan inilah yang paling pertama tercakup.” (lihat Al-Ishbah fi Bayani Manhajis Salaf fi At-Tarbiyah wa Al-Ishlah, hal. 41)

Baca Selengkapnya